Kamis, 06 Mei 2010

akna Kehidupan, Hidup Adalah..........


Tahukah anda bahwa kita hidup sebagai bagian dari suatu mesin besar yang bernama alam semesta? Anda dan saya merupakan komponen dari mesin besar tersebut. Dari sari-sari bumi, terwujud jasad melalui perantaraan raga ibu kita. Begitu lahir, kita mulai jalani hidup sebagai bagian dari mesin itu. Setelah mati, maka jasad kita kembali menjadi sari-sari bumi yang akan mewujudkan komponen-komponen baru bagi mesin besar alam semesta.

Namun sayangnya, banyak dari manusia, sebagai komponen, menjalani kehidupan di dalam mesin besar alam semesta tanpa pernah tahu fungsi dan peran mereka yang sesungguhnya. Kebanyakan dari manusia menjalani kehidupan berdasarkan perkataan atau bahkan desakan komponen-komponen yang lebih tua maupun dari jejak peninggalan komponen-komponen yang telah kembali menjadi sari bumi.

Padahal, sebelum kita dilahirkan, telah ditiupkan ruh oleh Sang Pencipta, ALLAH Maha Hidup lagi Kekal ke dalam jasad kita. Pada ruh itu-lah tertulis manual kehidupan kita; termaktub fungsi dan peran kita sebagai bagian dari mesin besar alam semesta. Bisa jadi fungsi dan peran tersebut adalah kehidupan “normal” seperti yang sedang kita jalani saat ini. Namun, bukannya tidak mungkin fungsi dan peran tersebut sebenarnya adalah untuk membawa perubahan drastis pada lingkungan kita; demi menciptakan keseimbangan baru bagi alam semesta.
Kita tidak akan pernah tahu. Namun seharusnya kita berusaha terus mencari tahu, kecuali memang rela menjalani kehidupan berdasarkan “apa kata orang dan lingkungan” sekitar. Lahir, menjadi dewasa, mempunyai dan membesarkan anak, menjadi tua dan kemudian lenyap menjadi sari bumi tanpa meninggalkan arti apapun (hal yang baik dan mempunyai arti bila memang itu fungsi dan peran anda yang sebenar-benarnya).

Lalu bagaimana mencari tahu manual kehidupan (fungsi dan peran) tersebut?
Hanya ada sebuah jalan: “Keluarlah” dari mesin tersebut! Kesadaran tentang makna kehidupan akan timbul ketika kitaa melihat gambaran besar dari alam semesta dan menyadari posisi kita di dalamnya. Sebagai contoh, bila tinggal di dalam gedung, kitaa tidak akan pernah tahu seperti apa gedung yang kitaa diami sebelum kitaa keluar dari gedung tersebut.

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berkali-kali merenung di Gua Hira untuk menjemputnya.
Nabi Ibrahim as. mencoba memahaminya melalui benda-benda langit.
Siddharta Gautama bermeditasi di bawah pohon bodhi untuk mencernanya…

Bagaimana dengan kita? Sudah siapkah kitaa “Keluar”?
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Hidup adalah perjalanan, akan ada akhirnya di ujung sana
Banyak jalan yang harus dilalui, terkadang lurus, kadang berliku
Berhati-hatilah dalam berjalan, jangan sampai kau tergelincir
Perhatikan setiap langkahmu, awasi sekelilingmu

Hidup adalah belajar
Belajar dari pengalaman
Belajar memahami alam semesta
Belajar mengikuti pertanda zaman
Belajar dari setiap detik yang kau lalui
Belajar dari setiap inchi yang kau jalani
Kadang pelajaran itu terasa manis, kadang pahit, namun dari sanalah kita belajar

Hidup adalah pilihan
Ke arah mana kita melaju
Ke titik mana kita menuju
Buka matamu lebih jelas
Dengarkan lebih jernih
Gunakan hati dan akalmu
Ambil pilihan yang kau yakini
Jalani dengan sepenuh hati

Hidup adalah ujian
Setiap saat dipenuhi pertanyaan, terkadang sulit, kadang mudah
Carilah jawaban yang memuaskan akal, yang menentramkan hati dan sesuai dengan fitrah
Karena jawaban itu yang menentukan jalan hidupmu

Hidup adalah kalimat
Suatu saat akan menemui titik yang mengakhirinya
Ukirlah kata-kata manis dalam kalimat kehidupanmu
Rangkailah ia dengan huruf-huruf indahmu
Hingga tersusun kalimat dengan akhir yang sempurna

Hidup adalah puisi
Setiap baitnya penuh makna
Setiap barisnya penuh irama
Maka ciptakanlah puisi terindah yang pernah ada
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Life is a stopping place
A pause in what’s to be
A resting place along the road to sweet eternity

Hidup adalah tempat berhenti
Sebuah jeda terhadap apa yang harus terjadi
Sebuah tempat peristirahatan di sepanjang jalan menuju keabadian terindah




http://filsafat.kompasiana.com/2009/12/28/menemukan-makna-kehidupan/
http://irfanchemist.wordpress.com/2010/01/08/makna-hidup/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar