Minggu, 06 Juni 2010

Menjaga Pandangan

Mencuci mata” sudah menjadi kebiasaan dan budaya banyak orang terutama di kalangan para muda. Nongkrong di pinggir jalan untuk “mencuci mata”, menikmati pemandangan alam yang indah dan penuh pesona sudah menjadi adat sebagian orang. Namun yang menjadi pertanyaan adalah alam apakah yang sedemikian indahnya sehingga menjadikan para pemuda begitu banyak yang tertarik dan terkadang mereka nongkrong hingga berjam-jam? Ternyata alam tersebut adalah wajah manis para wanita. Apalagi sampai terlontar dari sebagian mereka pemahaman bahwa memandang wajah manis para wanita merupakan ibadah dengan dalih, “Saya tidaklah memandang wajah para wanita karena sesuatu (hawa nafsu), namun jika saya melihat mereka saya berkata, “Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”[1]

Ini jelas merupakan racun syaithan yang telah merasuk dalam jiwa-jiwa sebagian kaum muslimin. Pada hakekatnya istilah yang mereka gunakan (cuci mata) merupakan istilah yang telah dihembuskan syaithan pada mereka. Istilah yang benar adalah “Ngotori mata”.

Kebiasaan yang sudah merebak seantero dunia ini memang sulit untuk ditinggalkan. Bukan cuma orang awam saja yang sulit untuk meninggalkannya bahkan betapa banyak ahli ibadah yang terjerumus ke dalam praktek “ngotori mata” ini. Masalahnya alam yang menjadi fokus pandangan sangatlah indah dan dorongan dari dalam jiwa untuk menikmati pesona alam itupun sangat besar.

Oleh karena itu penulis mencoba untuk memaparkan beberapa perkara yang berkaitan dengan hukum pandangan, semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan juga bagi saudara-saudaraku para pembaca yang budiman.
Baca selengkapnya di
http://www.firanda.com/index.php/artikel/7-adab-a-akhlaq/21-jagalah-pandanganmu
READ MORE - Menjaga Pandangan

Suami romantis,.. suami idaman ;))*

for everyone...


Pas lagi bongkar-bongkar arsip ada kiriman imel jaman tahun 2005 an. dah jadul banget tapi masih tetep asyik buat jadi cermin kita semua,.. selamat membaca !
--------------------------
----------------------------------------------------------------



Suamiku ke luar kota lagi.
Terpaksa deh nggak belanja ke pasar, nunggu tukang sayur aja yang biasa beredar di komplek. Waduh! Ibu-ibu, para tetanggaku udah pada ngumpul. Bakalan seru nih.
Mereka tengah mengelilingi gerobak sayur yang berhenti tak jauh dari rumahku.
Percakapan nggak penting pun meramaikan suasana pagi.
Biasalah ibu-ibu...

"Mbak, suaminya ke luar kota lagi ya?' tanya seorang tetanggaku padaku saat aku baru saja mengucapkan salam pada mereka. Rata-rata tetanggaku masih muda juga, nggak jauh usianya dariku.

"Kalau saya sih, kalau suami saya lagi keluar kota, bawaannya tuh pingin tau aja dia lagi di mana, lagi ngapain." Sahut seorang tetanggaku tiba-tiba.

"Suami mbak suka nelfon nggak?" tanya seorang tetanggaku yang lain padaku.

Duh, ibu-ibu sukanya ngurusin orang lain aja deh, gumamku dalam hati.
Aku sih hanyabisa tersenyum. "Kalau suami saya nih ya... " kata tetangga depan rumahku,
"mesti diingetin dulu sebelum berangkat 'ntar kalo udah nyampe telfon'. Gitu... Kalo nggak diingetin bisa nggak ada kabar sampe pulang lagi ke rumah."

"Iya memang... mereka nyantai aja, tapi kita yang khawatir di rumah." sambung yang lain.

Dalam hati, kalau suamiku sih... tiap ke luar kota tujuannya jelas, bagian dari pekerjaannya.
Jadi gimana mau khawatir?! Emang sih dia nggak pernah nelfon aku untuk ngasih tau dia sedang apa.

Tapi cukup hanya dengan miscal aku, aku tahu kok dia ngapain aja.

Tiap pagi jam 3 dia miscal, tanda dia udah bangun, mau sholat malem.

Jam 5 miscal lagi tanda dia udah sholat subuh, mau ngaji.
Miscal Jam 7 tandanya dia udah makan, udah siap mau beraktivitas.
Miscal jam 12 tandanya dia mau sholat zhuhur trus makan siang.
Miscal jam 3 sore tandanya dia mau sholat ashar.
Miscal jam 6 tandanya dia mau sholat maghrib dan diam di masjid sampe isya.
Jam 8 malam dia miscal lagi tanda dia udah makan malam.

Kalau deringnya lama tandanya dia mau ngobrol sama aku atau anak-anak.
Kalau nggak, ya berarti dia capek banget, mau langsung tidur.


"Kalo jeng ini mana khawatir, ibu-ibu." bela tetangga sebelah rumahku,
"Lihat dong jilbabnya. Tinggal berserah diri sama Tuhan, ya sudah."
diikuti dengan anggukan ibu-ibu yang lain.

"Kalau suami saya itu ada lucunya juga... " kata tetanggaku yang sedang memilih-milih
sayur bayam, "kadang-kadang tengah malem dia nelfon ke rumah cuma mo bilang
selamat tidur aja.
Hi hi..."

"Wah, Kalo suami saya sih, suka nggak sensi. Kalo saya nelfon bilang lagi kangen sama dia, dia cuma bilang 'besok juga aku pulang'... Mbok ya bilang kangen juga gitu lho.
Nggak sensi deh, nggak romantis!" gerutu seorang tetanggaku. "Kalau suami mbak? Romantis nggak?" tanyanya padaku.

Walah?! Aku hanya tertawa kecil, lebih sibuk memilih ikan daripada ikut nimbrung percakapan mereka. "Eh jangan salah. Jeng ini suaminya romantis buanget."
bela tetangga sebelah rumahku lagi.
Lha?! Aku jadi bingung. Kok malah dia yang lebih tahu. "Pernah nih..." lanjutnya, "pagi-pagi Jeng ini bikin kopi anget. Suaminya lagi duduk2 di depan rumah. Saya lagi nyapu halaman. Abis diminum sedikit sama suaminya, dia minta Jeng ini nyicipin. Ternyata kopinya itu pahit, lupa dikasih gula. Tapi gelasnya langsung ditarik sama suaminya.

Tau nggak kata suaminya? Katanya gini... 'udah nggak papa, abis dicicipin dinda tadi, langsung manis tuh'. Gituuu..." Waaa?! Semua orang memandangku... rasanya wajah ini sudah memerah jambu.
Tapi aku jadi inget kejadian sore itu. Hi hi hi... Lucu juga.

"Waduh waduh... nggak nyangka lho mbak." komentar tetanggaku, "Ternyata di balik itu..."
"Makanya jangan kayak nuduh suami orang nggak romantis gitu dong." sahut tetanggaku yang lain. "Kalo suami saya mah jauh dari romantis. Kalo saya lagi pusing, pinginnya kan dimanja, dipijetin. Eee ini malah disuruh minum obat. Kalo nggak ada, beli sendiri ke warung." gerutu seorang tetanggaku.

"yah betul atuh. Kalo pusing mah minum obat, masa minum racun." sahut si akang tukang sayur yang ternyata mengikuti perbincangan pagi itu. Tawa ibu-ibu pun menyambut ceplosannya. Aku jadi ikut ketawa juga. Tukang sayurnya ikut-ikutan aja deh. Pikir-pikir, Kalo suamiku sih... kalo nemenin belanja, selalu ngangkatin barang2 belanjaan. Kalo aku masak pagi2 untuk sarapan, dia pasti nemenin aku duduk di ruang makan walaupun sebenernya dia masih ngantuk, nggak tega katanya kalo aku sendirian di dapur. Kalo aku lagi males nyetrika, dia bilang 'udah besok aja', padahal baju itu mo dipake besok itu juga. Emang sih dia nggak bantuin nyetrika. Tapi aku kan jadi nggak beban.

Tapi apakah suamiku romantis, aku masih ragu... Pernah suatu kali saat suamiku berada dalam perjalanan ke luar kota. Aku lagi iseng nih ceritanya. Aku sms dia, "abang, malam ini gelap ya?
oh iya, kan bulannya lagi ke luar kota." Dan tak berapa lama dia membalas, "nggak ada bulan tuh disini, nda...gelap juga, sama." He he he... ternyata dia nggak ngerti maksudku.
Tapi ah, ngapain aku pikirin. Romantis gak romantis, tetep cinta kok.

Tiba-tiba hp-ku berbunyi di kantong gamisku. "Wah, ada sms ya, Jeng. Pasti dari suaminya." goda tetangga sebelah rumahku.

"Iya... tadi pagi saya sms nanyain gimana pagi di sana. Ini pertama kalinya dia datang ke kota itu." jawabku sambil membaca apa yang tertulis di layar hp-ku itu.

"Apa jeng katanya?" usik tetanggaku yang penasaran melihat aku tersenyum geli.
"Nggak penting kok." jawabku sambil memasukkan semua belanjaanku ke dalam plastik dan membayarnya.

"Yuk, ibu-ibu...
assalaamu'alaykum." Aku pun pamit pulang ke rumah. Hmmm, masih dengan senyuman ini... tak bisa hilang kata-kata yang terbaca di layar hp itu dari benakku, jawaban saat kutanya keadaan pagi di kota tempat ia sedang berada.

"Dinda sayang... bagaimana hari bisa pagi di sini, sementara matahari terbit di mata dinda"

untuk pangeranku... tak perlu kau bacakan puisi dari bawah jendelaku, jangan pula kau culik aku dengan kudamu, ataupun kau taburkan mawar di sepanjang jalanku.

Ketuk saja pintu itu, maka aku akan menerima apa adanya dirimu.




(Sumber; aunidya)
READ MORE - Suami romantis,.. suami idaman ;))*

BANGGA DENGAN DOSA

oLEH : Musni Japrie al- Pasery
Naskah ini sudah pernah diangkat dalam Surat Kabar Harian Manuntung ( sekarang
KaltimPost , edisi Sabtu 30 Agustus l977 ). Karena isuenya masih sangat relevan
dengan kondisi sekarang, maka penulis memandang tidak ada salahnya untuk diangkat
kembali dalam blog ini .

SUATU KEBANGGAAN
Beberapa waktu yang lalu saya bepergian untuk suatu keperluan ke pedalaman Mahakam dengan menumpang kapal motor . Sesuai dengan kondisi kapal penumpang yang beroperasi di sepanjang sungai Mahakam para penumpang ditempatkan diats dek layaknya penumpang klas ekonomi pada kapal Pelni yang melayahi angkutan penumpang dari pelabuhan ke pelabuhan lain diseluruh Indonesia. Sepanjang perjalanan yang memakan waktu selama kurang lebih 18 jam perjalanan dari pelabuhan Samarinda ke tempat yang dituju, kegiatan yang dilakukan oleh penumpang selain tidur atau tidur-tiduran atau juga yang mengisi waktunya yang berbincang-bincang dan mengobrol sesama penumpang atau dengan teman seperjalanan.

Pada suatu saat menjelang tengah dimana sebagian besar penumpang kapal telah tertidu nyenyak, saya meliohat ada sejelompok orang yang terdiri 5 sampai 6 orang pria berbagai tingkat umur namun rata-rata sudah dewasa , asyik berbincang dengan suara cukup keras sambil sekali -kali tertawa terbahak-bahak sehingga terdengar secara jelas oleh penumpang lainnya meskipun diselengi oleh gemuruh suara mesin kapal.

Topik pembicaraan yang mereka obrolkan berbagai ragam dan yang paling menarik kedengarannya adalah pengalaman masing-masing dalam hal seks dan pelampiasan nafsu libidonya kepada wanita kaum pelacur dan penjaja cinta.

Beberapa orang saya dengar menceritakan bagaimana mereka berpengalaman hampir pada semua tempat hiburan malam yang dijadikan wadah bursa seks baik di kompleks dan rumah pelacuran, diskotik , rumah bilyard , karaoke, yang ada dikota-koya di Kalimantan Timur atau kota-kota lain di Indonesia yang pernah mereka kunjungi.
Bagaimana mereka berkenalan ,kemudian membuat janji dan dilanjutkan dengan kencan di kamar hotel atau losmen losmen serta sekian ratus ribu duit yang dikeluarkan sebagai imbalan kenikmatan yang diperolehnya ,dan ada yang nyeletuk tidak rugi mengeluarkan sejumlah uang meskipun besar tetapi sesuai dengan service yang diberikan oleh di pelacur.
Sementara yang lainnya saya dengar secara mencuri-curi berkisah tentang cerita seronok . Saya sempat melirik kepada mereka yang ngobrol tsb salah seorang diantaranya ada yang sudah berambut dua warna ( beruban ) , situa bangka tsb bercerita bagaimana dia berupaya mencari mangsanya daun muda atau anak baru gde ( abg) yang masih berbau kencur dan masih mengenakan seragam sekolahnya yang berhasil dikencananinya. Sepertinya saya dengar mereka saling berebut untuk bercerita berbagi pengalaman karena kuatir apabila tidak kebagian waktu untuk menceritakan pengalaman pribadi mereka berbuat mesum dengan samasekali merasa malu dan risih terhadap penumpang lainnya yang mereka anggap mungkin sudah terlelap dalam tidur mereka serta tidak mendengar perbincangan mereka dengan suara yang dapat terdengar oleh seluruh penumpang kecil. Atau mungkin saja mereka secara sengaja memperdengarkannya kepada semua orang betapa mereka sesungguhnya mempunyai kebanggaan dalam melakukan kemaksiatan.

Saya yang sejak awal mendengarkan serta mengikuti perbincangan mereka secara mencuri-curi merasa gusardalamhati . Dalamhati saya berkata ,betapa mereka tersebut tidak merasa malu dan sungkan bercerita tentang dosa yang telah mereka kerjakan. Mereka sama sekali tidak mempunyai tenggang rasa terhadap penumpang wanita yang ada disekitar mereka dalam kapal, dimana kaum mereka ( wanita ) telah dijadikan obyek pelecehan seks dan pelampiasan hawa nafsu angkara mereka.

Selanjutnya seolah mereka tersebut ingin menepuk dada , menantang dan berkata : " ini lho kami laki-laki yang berkemampuan melakukan dan menikmati perbuatan dosa tanpa beban ".
Mereka banggdga telah berbuat dosa, sebagaimana bait syair dari lagunya Ebit yang sempat top hit beberapa waktu yang lalu.
Seharusnya yang patut ditonjolkan dan dibaggakan adalah prestasi dari keberhasilan yang mampu dicapai melebihi kemampuan orang lain, seperti dibidang olah raga. Namun karena mereka memang tidak mempunyai prestasi sebagai suatu kebanggan maka perbuatan maksiatlah yang jadi suatu kebanggan mereka.

TIDAK BERMALU

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kontemporer malu mempunyai pengertian antara lain merasa rendah diri karena melakukan kesalahan atau berbuat yang tidak benar , mempunyai kekuran dan sebagainya.
Dari pengertian malu tsb maka apabila seseorang yang jelas-pjelas telah melakukan kesalahan , berbuat yang tidakbenar dan hina tetap;i sama sekali tidak merasa bahwa ia telah melakukan kesalahan , merfasa berbuat benar padahal apayang dibuat tida benar, tentu sepatutnya digolongkan kedalam kelompok orang-orang yqang tidak mempunyai malu.

Menceritakan aib yang telah dia lakukan sebagaimana yang dilakukan oleh mereka penumpang kapal seperti yang diceritakan tsb diatas ,kepada banyak orang secara terbuka, menunnjukkan kerendahan pribadinya yang tidak bermalu. Dan nantinya mereka di akhitar tidak akan selamat sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim dal hadits yang maksudnya sbb : " Abu Hurairah berkata " Saya telah mendengar Rasullullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Semua umatku selamat , kecuali yang terang-terangan berbuat dosa . Dan termasuk dari mujaharah ( terang-terangan ) yaitu seorang berbuat dosa di waktu gelap, mendadak pagi -pagi diceritakan pada lain orang , padahal semalam Allah menutupinya, tetapi pagi-pagi ia membuka yang ditutupi Allah."
Dari hadits tsb diatad nyata-nyta disebutkan bahwa seorang yang bercerita semalamtelah berbuat ini itu dan itu termasuk orang yang tidak selamat.
Dalam sebuah hadits lainyang diriwayatkan oleh Imam Muslim , menyebutkan Abu Sai;idAl Hudry radyallahu anhu berkata : Rasullullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam b ersabda : " serendah-rendahnya manusia di sisi Allah p;ada hari qiamat ialah suami isteri yang bersetubuh kemudian menyiarkannya apa yang terjadi antara keduanya, yakni yang terjadi dalam persetubuhan."
Dari hadits diatas secara aksioma dapat ditarik garis kesimpulan bahwa jangankan menceritakan perbuatan zinah yang benar-benar terlarang , menceritakan persetubuhan dengan isteri sendiri saja tidak dibenarkan oleh Allah Ta'ala.

Dewasa ini dalam kehidupan keseharian di masyrakat telah terjadi kecendrungan banyak orang yang menganggap sesuatu yang diharamkan apabila dilanggar bukanl;ah pekerjaan yang melanggar rambu-rambu yang diatur dalam agama , sebagaimana seringnya rambu-rambu lalu lintas dilanggar tanpa menghiraukan akan adanya tilang. Pelanggaran hukum Allah dianggap biasa biasa saja sebagaimana melanggar rambu-rambu lalu lintas.

Sebagai contoh pelanggaran aturan agama yang secara terang-terangan dilakukan oleh sementara kaum wanita dimana saja dan kapan saja kita jumpai mereka bertelanjang meskipun sebenarnya m,ereka berpakaian, tetapi membiarkan auratnya terbuka menjadi tontonan yang dapat membangkikan selera rendah laki-laki. Apabila yang mengenakan gadis remaja berpaha montok tidaklah begitu menggelikan tetapi bila yang mengenakannya sudah nenek-nenek maka akan menjadi tontonan dan cemohan karena pahanya kerempeng.

Di banyak tempat secara terbuka kaum laki-laki dan mawita yang bukan mahram duduk-duduk ditaman bermesraan tanpa risih dan merasa tidak terganggu dengan hilir mudiknyab orang banyak. Rumah-rumah hiburan berupa diskotik dan karaoke penuh sesak dijejali laku-laki dan perempuan tanpa merasa malu yang dilakukan secara sadar tidak lain dalam rangka melampiaskan dan memuaskan hawa nafsu syetan.

Dimana saja dan kapan saja selalu dijumpai warung-warung kecil yang berjejer diwaktu malam menual secara bebas minuman keras dan semua itu disediakan bagi anak-anak muda untuk mabuk-mabukkan. Begitu juga dipinggir jalan dan di lorong lorongh anak-anak muda dengan bangganya menunjukkan perbuatannya meminum minuman yang diharamkan dan kemudian mengganggu orang-orang berlalu lalang.
Mereka-mereka tsb telah kehilangan rasa malu dari dalamdirinya, sehingga membanggakan perbuatan mungkarnya untuk dijadikabn tontonan gratis . Rasa malunya kepada Allah saja telah hilang apalagi rasa malunya kepada manusia.

MEMBUDAYAKAN RASA MALU

Hilangnya rasa malu dalam diri seseorang menjadikan seseorang lupa diri dan bahkan berbangga diri atas pengumbaran hawa nafsu , sedangkan dilain pihak mengumbarkan hawa nafsu berarti mengumbarkan dirinya untuk mengeyam kebinasaan hidup.Dan kehidupan ini bila
dikemudikan oleh hawa nafsu tentu hidup dan kehidupan ini akan mengalami kehinaan, kemerosotan akhlak (dekadensi moral) bahkan jauh dari kasih sayang Allah.

Hidup dengan mengumb ar hawa nafsu dengan melampiaskannya kepada pekerjaan maksiat sebagi gejolak dari tidak adanya imam, maka sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan muslim ; Nabi Shallalahu 'alaihi wa Sallam berkata : " bahwa semasih kuatnya iman seseorang, tidaklah ia mau berzinah. Maka apabila seseorang berzinah , berarti pada masa itu tidak sempurna imannya, atau tidakk kuat lagi iumam,nya. "

Untuk dapat mengembalikan iman seseorang kedalamhatinya salah satu terobosan yang perlu dilakukan adalah mengembalikan rasa malu yaqng selama ini telah hilang. Karena sebagaimana hadits Rasullulah shallalahu 'alaihi wa sallam : " Rasa malu adalah cabang dari iman " ( HR Bukhari dan Muslim ).

Malu pada diri sendiri akan membuahkan malu pada sesama manusia yang pada giliorannya membuahkan malu pada Allah, dengan dimkiliknya malumaka sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan sesuatu perbuatan yang rendah atau kurang sopan akan lahir dengan sendirinya.

Membudayakan atau membiasakan rasa malu dalam kehidupan sehari-hari memerlukan latihansecra kontinyu dan terus menerus dalamseluruh sikap dan tindask tanduk , latihan yang diperlukan ialah dengan membiasakan diri untuk tidak melakukan dan menjauhi pekerjaan serta hal-hal yang dianggap bertentangan dengan norma-norma agama. Bergaulah dengan orang-orang yang dapat mengajak kepada kebaikan dan ikuti majelis ilmu ( pengajian )
Melakukan pendekatan diri melalui sholat adalah upaya terpenting yang harus dilakukan karena sholat mencegah dari perbuata munkar.

Tanyakanlah kepada diri sendiri sebelum berbuat sesuatu apakah bertentangan dengan kebiasaan , agama, dan lain-lain, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalambnertindak.
Rasa malu adalah penangkal untuk tidak melakukan ha-hal yang sekecil apapun namun bertentangan dengan rambu-rambu kehidupan yangb telah digariskan oleh agama, karena dengan adnya rasamalu seseorang merasa bahwa gerak geriknya selalu dalam pengawasan Allah Ta'ala yang Maha Tahu.
Selain itu yang terpenting pula bagi setiap muslim untuk mengetahui sampai sekecil apapun tentang hal-hal yang dibolehkan dan yang dilarang dalam islam. Wallaahu Ta'ala a'lam.

Bahan bacaan : 1. Shahih Bukhari
2. Shahih Mujslim
3. Terjemahan Kitab Riadhus Sholihin jld I.
Diposkan oleh Abu Farabi al-Banjari di 19:31 0 komentar

di copas dari http://al-lu/'luwalmarjan.blogspot.com
READ MORE - BANGGA DENGAN DOSA

Melewati Rintangan Kendala Hidup

Ketika diri kita sudah terbiasa menghadapi berbagai macam rintangan dalam kehidupan, kita akan mengerti bahwa rintangan itu ada untuk dilewati, dan melewatinya perlu kerja keras dan kesungguhan. Dan bukan hanya itu, setelah kita berhasil melewatinya, kita akan mendapatkan kepuasan dan memperoleh nikmat sesudah kepayahan.

Saya teringat seorang teman yang pernah mengatakan bahwa betapa beruntungnya si anu yang diberi kemudahan oleh Allah dalam hidupnya. Pada waktu itu yang ia sebutkan sebagai kemudahan adalah: cepat lulus kuliah dan mudah mendapat pekerjaan. Si anu yang sedang dibicarakan memang baru saja diterima bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji yang lumayan. Teman saya itu menceritakannya dengan maksud membandingkan dengan dirinya yang hingga waktu itu belum bekerja, dan sudah 3 bulan lulus dari kampus. Mendengar ia mengucapkan keluhan itu, saya berkata dalam hati, betapa ia tidak tahu berbagai kesulitan yang telah si anu lewati sebelum akhirnya Allah menurunkan rezeki sebuah pekerjaan untuknya. Saya mengenal si anu sama baiknya dengan teman saya itu. Si anu sudah dua tahun lebih lulus dari kampus, lebih dulu dari teman saya itu, dan belum juga mendapatkan pekerjaan tetap. Saya tahu upaya yang telah dikerahkan olehnya selama ini, dan berbagai sandungan yang ia alami. Ia pernah ditipu oleh seorang teman, dan akhirnya beberapa juta uangnya hilang. Ia pernah berusaha mendirikan usaha sendiri, namun akhirnya ditutup setelah setahun tak memberi hasil bahkan merugi. Ia sudah melamar ke mana-mana dan menjalani banyak sekali proses interview, tapi tak juga diterima. Dan banyak lagi yang sudah ia lakukan, dan menurut saya hal-hal itu tidak mudah.

Teman saya itu, tiga bulan setelah lulus, ia diterima bekerja sebagai seorang sekretaris pada sebuah perusahaan. Sejak itu saya tidak pernah menanyakan padanya, apakah sekarang ia masih mengatakan bahwa si anu sangat beruntung dan iri hati padanya. Dan saya pun tidak pernah lagi mendengar ia berkeluh-kesah tentang keberhasilan si anu.



Begitulah manusia. Sepertinya hal-hal yang berada di luar dirinya kelihatan jauh lebih baik dan bagus daripada yang telah ada padanya. Tidak pernah puas, sering lupa bersyukur, dan setiap kali mendapatkan sesuatu, ia pasti menginginkan hal yang lain lagi. Ibnul Qayyim pernah mengatakan bahwa sifat seperti itu memang selalu ada pada diri manusia. Sebab manusia memiliki kelemahan dalam syahwat yang bersemayam. Padahal di luar dirinya masih banyak sekali orang-orang yang mengalami penderitaan yang jauh lebih berat, sedangkan mereka masih bisa memaknai hidup dengan lebih positif. Bukankah pikiran yang membawa kita pada perbuatan? Dan akar dari pikiran adalah aqidah yang benar. Maka bila akar tersebut telah terpancang kuat, ia akan membentuk pikiran-pikiran positif yang mendorong diri kita untuk berbuat yang lebih baik dalam kehidupan. Tanpa harus memandang kiri-kanan dengan perasaan iri, dengki, bahkan akhirnya bernafsu untuk saling menjatuhkan.

Ujian yang datang kepada tiap diri kita tidak pernah sama. Ia akan turun sesuai porsi kemampuan kita menghadapinya. Semakin baik kualitas keimanan seseorang, maka semakin kencang pula badai menerpa. Hal ini pasti sudah diketahui banyak orang, tapi banyak orang sering lupa bila ia sendiri yang sedang menghadapinya. Menanggapi ujian yang datang dengan lapang hati memang tidak mudah. Tapi itu adalah salah satu cara untuk menjaga keikhlasan dalam diri untuk setiap perbuatan, dan meneguhkan diri untuk menang dari segala macam ujian itu.

Saya tidak tahu mau menyebutkannya sebagai apa, tapi menurut saya, bersyukur kala ujian datang akan memudahkan kita untuk berjuang melewatinya. Sebab ketika Allah menurunkan lagi sebuah ujian pada diri kita, saat itu harusnya kita tahu, bahwa Allah menyimpan sebuah kenikmatan lagi di baliknya. Bila kita lulus, maka kenikmatan itu akan terasa jauh berkali lipat. Sesuatu yang diperoleh dengan perjuangan biasanya akan terasa lebih indah. Dan kepuasan seperti itu tidak hanya akan berakibat kenikmatan dunia, melainkan juga merupakan saham pribadi untuk membuka pintu surga. Jadi, kita semua memang harus berjuang untuk menang.
READ MORE - Melewati Rintangan Kendala Hidup

"RAHASIA AIRMATA WANITA"


Suatu ketika, seorang anak bertanya kepada ibunya, “Ibu, mengapa ibu menangis?” Ibunya menjawab, “Sebab ibu adalah perempuan, nak.” “Saya tak mengerti ibu,” kata si anak. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kau memang tak akan mengerti…”Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. “Ayah, mengapa ibu menangis?” “Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas.” sang ayah menjawab. “Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan.”

Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis? Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, “Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?” Dalam mimpinya ia merasa seolah mendengar jawapannya:

“Saat Ku ciptakan wanita, saya membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

“Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila ia telah membesar.

“Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

“Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.

“Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak-anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan
saat didakap dengan lembut olehnya.

“Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.

“Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian
dan menyedarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

“Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat ia gunakan bila masa pun ia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, karena sebenarnya air mata ini adalah “air mata kehidupan.”

Sumber: Blog rakan blogger
READ MORE - "RAHASIA AIRMATA WANITA"

KONSENTRASI UNTUK MENGHADAPI HARI INI




أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ
dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,

الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ
yang memberatkan punggungmu?

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.(QS:al-Insyirah : 1-8)

Diantara sarana yang dapat menangkis kesedihan dan keguncangan hati adalah terputusnya pikiran sepenuhnya untuk memberikan perhatian kepada pekerjaan hari ini yang sedang dihadapinya dan menghentikan pikiran dari menoleh jauh ke waktu mendatang dari kesedihan menengok masa lampau. Karenanya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung kepada Allah dari al-hamm (kegundahan) dan al-huzn (kesedihan) [1]. Al-huzn adalah kesedihan terhadap perkara-perkara yang telah lampau yang tidak mungkin diputar ulang ataupun di ralat. Sedangkan al-hamm : adalah kegundahan yang terjadi disebabkan oleh rasa takut dan khawatir terhadap sesuatu yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Jadi, hendaknya seorang hamba itu menjadi ‘putera harinya’ yakni ; menjadi manusia terbaik dalam menyongsong harinya yang sedang dihadapinya dan sekaligus mampu mengkonsentrasikan keseriusan dan kesungguhannya untuk memperbaiki hari dan detik yang sedang dihadapinya itu. Karena, pemusatan hati untuk berbuat demikian akan menuntutnya untuk mengoptimalkan pekerjaan, dan iapun dapat terhibur dengannya dari kegundahan dan kesedihan.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memanjatkan do’a atau mengajari umatnya untuk mengamalkan suatu do’a, beliau menganjurkan –seiring memohon dan mengharap pertolongan dan karunia Allah- agar mereka serius dan sungguh-sungguh dalam melakukan apa yang menjadi sebab terwujudnya harapannya itu dan menghindari apa yang menjadi sebab terhalangnya. Karena, do’a itu bergandeng dengan perbuatan.

Maka seorang hamba harus bersungguh-sungguh untuk meraih apa yang bermanfaat baginya dalam kehidupan religinya ataupun duniawinya dan memohon kepada Allah keberhasilan maksud dan tujuannya, seiring memohon pertolongan kepadaNya untuk itu, sebagaimana apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Berupaya keraslah untuk mencapai apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah serta janganlah kamu lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu berkata : Andaikan aku berbuat demikian tentu akan terjadi demikian dan demikian. Akan tetapi katakanlah : Allah telah mentaqdirkan (ini). Allah melakukan apa yang dikehendakiNya. Karena, kata “andaikan” membukakan pintu perbuatan syetan” [Hadits Riwayat Muslim dalam shahihnya]

Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memadukan antara dua hal. Yaitu antara perintah berupaya keras untuk mencapai hal-hal yang bermanfaat dalam berbagai kondisi, seiring memohon pertolongan kepada Allah serta tidak tunduk mengalah kepada sikap lemah, yang ia adalah sikap malas yang membahayakan, dan antara sikap pasrah kepada Allah dalam hal-hal yang telah lampau dan telah terjadi seiring meniti dengan mata hati terhadap qadha’ dan taqdir Allah.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membagi segala kejadian dua bagian :

Bagian pertama : Adalah hal yang dimungkinkan seorang hamba berupaya meraihnya atau meraih yang mungkin darinya, atau hal dimungkinkan ia menangkisnya atau meringankannya. Disini seorang hamba harus memunculkan daya upaya seiring memohon pertolongan kepada Allah, sesembahannya. Sedangkan.

Bagian kedua : Adalah hal yang tidak dimungkinkan ia melakukan itu semua. Di sini seorang hamba harus tenang, ridha dan pasrah.

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari
inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan
segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum
tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya
menyapa Anda inilah hari Anda.
Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup
Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan
mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik
diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan
bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.
Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian,
kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, Anda harus bertekad
mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an
yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala
hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan,
perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan
raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.
Pada hari dimana Anda hidup saat inilah sebaiknya Anda membagi
waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan
setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyakbanyaknya
pada hari itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah
untuk hari itu. Ber-istighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-
Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan
nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan! Terimalah
rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda
hari dengan penuh keridhaan.

Tidak diragukan, bahwa berpedoman kepada prinsip ini dengan baik adalah merupakan sarana menuju kesenangan hati dan hilangnya kegelisahan maupun kegundahan.
READ MORE - KONSENTRASI UNTUK MENGHADAPI HARI INI

9 syarat bila ingin humz dberkahi

1. Gunakan u sholat bjamaah,agar keimanan smakin kukuh.

tentu sj..krn pria yg paling utama jamaah d masjid,brarti yg bjamaah d humz adlh anggta keluarga laen..bisa ibu dng anak.
dsb

2.Di isi dng majelis dzikir..
bisa dng al matsurat atau dzikir laen

3.Selalu dbacakn al qur'an

4.Dpergunakn u mengurus anak yatim dng baik.
dari dulu pengen memelihara anak yatim,tp blm kesampean.

5.Dipergunakn u selalu menjamu dan menghormati tamu.
masalah ginian qt bs mencontoh org2 NU.

6.Selalu didatangi ulama..
gmana mendatangkan k humz qt ya..he he

7.Difungsikn sbg majelis ilmu.

8.Dimanfaatkn u majelis shilaturrakhim.

9.Didalamnya terdapat asma Alloh..ada 99 asma


smg rumah qt BERKAH..
READ MORE - 9 syarat bila ingin humz dberkahi

~~ Jadi Muslimah, Jangan Boros! ~~

Boros biasanya jadi trade mark-nya cewek. Suka belanja, beli ini-itu, jalan-jala.n ngabisin duit, khas banget ditimpakan pada karakter kaum Hawa. Memang nggak semua tapi bisa dibilang mayoritas kalo kaum para cewek suka gelap mata bila melihat barang bagus. Sedikit saja ketemu jepit cantik, langsung kalap pingin beli. Belum lagi bila tahu ada kerudung model baru, jilbab keren yang oke, atau pernik cewek lainnya, maka bisa jadi jatah uang saku sebulan bakal habis sekejab mata saja.

Apakah kamu tipe cewek seperti ini? Bila iya, kamu kudu waspada. Tak selamanya kondisi keuangan kamu sebanyak sekarang. Mama papa memberi uang jajan lebih. Akibatnya kamu suka teledor dalam membelanjakan keuanganmu. Akan ada satu masa ketika kamu jauh dari orang tua dan harus hidup mandiri, kepiawaian dalam mengelola keuangan menjadi hal yang sangat penting. Jangan sampai hidup di rantau orang kehabisan bekal hanya karena kamu parah dalam hal pengelolaan.

Di atas semua itu, hidup boros menjadikan seseorang kurang mensyukuri apa yang ada. Gimana enggak, kalau berapa pun uang yang kamu punya selalu habis dan seolah-olah kurang terus. Karena perasaan kurang inilah, akhirnya muncul rasa dalam hati kamu bahwa orang tua kurang banyak dalam memberi uang saku. Kemudian muncul rasa tidak puas dan gelisah karena ingin beli ini itu jadi terhambat. Bila iman sedang menipis, bukan tidak mungkin seseorang akan menghalalkan segala cara demi mendapat segepok uang.

Sobat muslimah, kamu tentu gak pingin kan hal tersebut terjadi dalam kehidupanmu? Oleh karenanya, aturlah keuangan sedini mungkin. Jangan menunggu-nunggu lagi hanya karena saat ini uang saku kamu cukup bahkan berlebih. Sisihkan selalu jatah uang saku yang kamu dapat agar sewaktu-waktu bila membutuhkan uang, kamu gak akan kebingungan. Tidak usah belanja barang-barang yang tak terlalu penting. Bila kamu sudah punya pita rambut untuk dipakai di rumah (ingat, keluar rumah harus memakai jilbab dan kerudung ya), maka tak perlu memaksakan diri untuk membeli lagi.

Begitu juga bila jumlah jilbab dan kerudung sudah banyak, tahan dirimu dari keinginan untuk membeli lagi dan lagi. Uang saku yang ada mending disisihkan untuk membeli buku bacaan yang bermutu. Selain memberi nutrisi pada otak, buku bermutu juga bisa menambah keimanan. Dan satu hal lagi yang juga tak kalah penting, perhatikan sekeliling. Bila ada temanmu yang butuh uluran tangan, sebagian uang yang kamu sisihkan bisa disedekahkan sebagai amal kebaikan.

… Hidup tak selamanya berkecukupan. Bila satu ketika nanti Allah ingin memutar roda kehidupan, kamu tak akan kaget karena sudah terbiasa hidup hemat …

Hidup tak selamanya di atas. Bila satu ketika nanti Allah ingin memutar roda kehidupan, kamu tak akan kaget karena sudah terbiasa hidup hemat. Lagipula ke depannya, kamu tak selamanya menjadi anak yang diberi uang saku oleh orang tua terus. Satu ketika nanti kamu bertambah besar dan dewasa, kemudian menikah. Bila tidak berbenah mulai sekarang, kamu akan kedodoran ketika menjadi istri dan ibu nantinya. Kebutuhan rumah tangga setelah pernikahan menjadi kompleks. Banyak rumah tangga hancur berawal dari ketidakbecusan istri mengelola keuangan keluarga. Efeknya, berapa pun gaji suami, si istri selalu merasa tidak cukup. Hal ini pula yang seringkali mendorong para suami untuk melakukan korupsi karena tuntutan si istri yang selalu merasa kurang.

Jangan sampai deh kamu menjadi salah satu orang yang turut andil dalam hal ini. Sedikit atau banyak uang saku, bukan menjadi masalah bila kamu bisa mengelola dengan baik. Sedikit atau banyak, kamu akan merasa bersyukur. Sedikit atau banyak, dua-duanya adalah kondisi yang mengajak kamu untuk menjadi muslimah yang pandai bersabar dan bersyukur. Karena itu wahai para muslimah, biasakan mulai sekarang jangan menghambur-hamburkan uang untuk hal yang kurang atau tak penting. Jangan hidup boros! Okay? Muslimah shalihah, pasti setuju. Sip deh! ^_^

==========================
======================
Sumber : Mba ria f
READ MORE - ~~ Jadi Muslimah, Jangan Boros! ~~

Hak dan Kewajiban Umat Terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له و أشهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن نبينا و سيدنا محمدا عبده و رسوله صلى الله عليه و على آله و أصحابه و من سار على نهجه و منواله إلى يوم الدين ثم أما بعد :

Segala puji semata-mata hanya untuk Allah azza wa jalla, kami memuji, meminta ampun, dan meminta perlindungan dari kejahatan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami semata-mata hanya kepada Allah azza wa jalla. Siapa yang di beri hidayah oleh Allah maka tidak akan ada yang dapat menyesatkannya, dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak akan ada yang dapat memberinya hidayah. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi kami dan pemimpin kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan dan hamba-Nya. Semoga shalawat beriring salam semoga selalu terlimpahkan kepada beliau, kepada keluarga beliau, kepada sahabat beliau, dan kepada mereka yang berjalan di atas jalan beliau sampai hari kiamat nanti. Amma ba’du:

Ini adalah kesempatan yang sangat berharga sekali di mana Allah azza wa jalla telah memudahkan bagi kita untuk dapat bertemu dengan saudara-saudara kita seagama, di mana kita dapat saling mengingatkan kepada apa yang dapat mendatangkan manfaat bagi kita, baik yang berkaitan dengan perkara agama kita, kehidupan kita, atau kehidupan kita di akhirat kelak.

Wahai saudara-saudaraku sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki hak yang sangat besar atas umatnya. Karena beliau adalah sebab kita dihidupkan Allah azza wa jalla sesudah kematian, dan diberikan hidayah sesudah kesesatan. Semua hati berada di dalam kegelapan, kecuali hati yang disinari oleh cahaya risalah dan kenabian beliau. Maka pada kesempatan kali ini, ada baiknya pembahasan kita berkenaan tentang kecintaan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

*) Kewajiban Pertama Atas Umat Ini, Setelah Meyakini Kenabian Beliau Adalah Mencintai Beliau, Cinta yang Benar-Benar Tumbuh dari Hati yang Suci

Bahkan wajib hukumnya untuk mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi cinta kita kepada orang tua, anak, istri, bahkan seluruh manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

{ لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده و الناس أجمعين }

“Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sehingga dia mencintaiku melebihi daripada cintanya kepada orang tua, anak, bahkan manusia seluruhnya”. (HR. Bukhari bab Hubbur rasuul shallallahu ‘alaihi wa sallam minal iimaan)

Di antara tanda kebenaran cinta seseorang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah keinginan mereka untuk dapat melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seperti sabda beliau di dalam shahih Muslim:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ {مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ}

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Yang paling cinta kepadaku di antara umatku adalah orang-orang yang hidup sesudahku, di mana salah seorang di antara mereka ingin melihatku walau harus mengorbankan keluarga dan harta benda.” (HR. Muslim bab Fii man yawaddu ru’yatan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallam)

Kalau kita mau merenungkan sejenak, bagaimana kecintaan sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada beliau, niscaya akan kita dapatkan suatu kenyataan yang sangat mengagumkan sekali, di mana salah seorang di antara mereka tidak dapat tidur nyenyak hanya untuk menunggu waktu shalat subuh sehingga dia dapat melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Suatu contoh yang lain, di mana salah seorang di antara mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya, menghadapi kilatan pedang dan tombak, hanya untuk melindungi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, salah seorang di antara mereka berkata:

صدري دون صدرك, نحري دون نحرك يا رسول الله

“Wahai Rasulullah! Dadaku adalah tameng bagi dadamu, begitu juga leherku adalah tameng bagi lehermu.” (HR. Bukhari 3811, Muslim 1811)

Di dalam shahih Bukhari terdapat kisah Khubaib bin Abdillah Al-Anshary yang ditawan oleh kaum musyrikin, ketika hendak membunuhnya, mereka berkata:

أتود أن محمدا مكانك و أنت في أهلك و مالك؟ قال: لوددت أني أقتل و أن رسول الله صلى الله عليه و سلم لا يشاك بشوكة.

“Bagaimana menurutmu, apabila engkau bebas dan berada di antara harta dan keluargamu, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berada pada posisimu saat ini? Maka dia pun berkata: lebih baik saya mati, daripada harus melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertusuk walau oleh sebuah duri.” (HR. Bukhari 3045, Thobroni di dalam Al-Mu’jamul Kabir)

Saudaraku! Beginilah cinta sejati kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beginilah para salaf mencintai Rasulullah. Salah seorang di antara mereka, apabila teringat Rasulullah maka mata mereka akan berlinang air mata. Di antara mereka ada yang berwudu’ sebelum menyampaikan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan ada yang memerintahkan untuk diam ketika dibacakan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana mereka diam ketika mendengarkan ayat-ayat Allah.

*) Hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang Kedua Adalah Engkau Meyakini Bahwa Tidak Ada Kebahagiaan dan Tidak Ada Kebaikan, Melainkan Hanya Dengan Mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Semua jalan menuju Allah tertutup, kecuali jalan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wahai hamba Allah! Apakah engkau menginginkan hidayah? Sesungguhnya engkau tidak akan mendapatkannya kecuali hanya dengan mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah azza wa jalla berfirman:

وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ الأعراف: 158

“Dan ikutilah dia (Rasulullah) agar kalian mendapatkan petunjuk.” (QS. Al-A’raaf: 158)

وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا النور: 54

“Dan apabila kalian mengikutinya (Muhammad) maka kalian akan mendapatkan petunjuk.” (Qs. An-Nur: 54)

Apakah engkau menginginkan cinta dan ampunan Allah azza wa jalla? Maka simaklah firman Allah berikut ini:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ آل عمران: 31

“Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran: 31)

Apakah engkau menginginkan rahmat Allah azza wa jalla? Renungkanlah firman Allah berikut ini:

وَأَطِيعُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ آل عمران: 132

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad) agar kalian diberikan rahmat.” (QS. Ali ‘Imran: 132)

Apakah engkau menginginkan kehidupan yang hakiki? Allah azza wa jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَجِيبُواْ لِلّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ الأنفال: 24

“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberikan kehidupan kepadamu.” (QS. Al-Anfaal: 24)

Jadi, pada hakikatnya engkau wahai hamba Allah! Adalah mati, kecuali apabila Allah azza wa jalla menghidupkanmu dengan mengikuti Rasulullah.

*) Hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang Ketiga Adalah Bersegera Memenuhi Seruan Beliau, dan Langsung Mentaati Perintahnya

Allah berfirman di dalam al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَجِيبُواْ لِلّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ الأنفال: 24

“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberikan kehidupan kepadamu.” (QS. Al-Anfaal: 24)

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ النور: 51

“Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman, apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka hanyalah ‘Kami mendengar, dan kami taat’.” (QS. An-Nur: 51)

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ الأحزاب: 36

“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka.” (QS. Al-Ahzab 36)

Apakah engkau benar-benar cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Apakah engkau benar-benar yakin bahwa hidayah hanya akan engkau dapatkan dengan mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Kalau begitu, buktikan kebenaran tersebut dengan perbuatanmu. Apabila engkau mendengar perintah atau larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka katakanlah “Kami dengar dan kami taati wahai Rasulullah.” Kalau ada yang mengatakan kepadamu: “Demi Allah saya mencintaimu”, dan dia selalu mengulangi perkataan tersebut siang malam, akan tetapi ketika engkau membutuhkan bantuannya, sedikit pun dia tidak mau membantu, apakah engkau akan katakan bahwa dia sungguh-sungguh di dalam ucapannya atau justru engkau akan mengatakan orang ini pembohong? Tidak diragukan lagi kamu pasti akan mengatakan dia seorang pembohong.

Mari kita berkelana sejenak untuk melihat bagaimana ketaatan para salafus shalih terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat, kemudian beliau berdiri di atas mimbar dan berkata kepada para sahabat: “duduklah kalian.” Pada waktu itu Abdullah bin Mas’ud datang terlambat ke masjid, namun ketika beliau hendak masuk ke dalam masjid beliau mendengar perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut, lantas beliau pun duduk di luar masjid dan tidak melangkah masuk ke dalam masjid. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat beliau, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata: “Majulah wahai Abdullah, semoga Allah azza wa jalla menambahkan ketaatanmu kepada Allah dan kepada Rasul.” HR. Abu Daud bab “Al-Imam yukallimur rajula fii khuthbatihi” Di dalam shahih Muslim disebutkan:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: أعطى النبي صلى الله عليه و سلم الراية يوم خيبر لعلي رضي الله عنه و قال: {امض و لا تلتفت حتى فتح الله عليك}

Dari Abu Hurairah beliau berkata: “Pada hari Khaibar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan bendera kepada Ali bin Abi Thalib, dan beliau pun berkata kepadanya: “Berjalanlah engkau sampai Allah azza wa jalla memberikan kemenangan atasmu, dan janganlah engkau memalingkan mukamu.”

Maka ketika beliau ingin menanyakan suatu pertanyaan yang sangat penting sekali, beliau pun berteriak dengan suara yang lantang, tanpa berpaling ke belakang:

فوقف و صرخ و لم يلتفت يارسول الله على ماذا أقاتلهم؟ قال : {قاتلهم على أن يشهدوا ألا إله إلا الله و أني رسول الله}

Maka beliau pun berdiri dan berteriak tanpa berpaling, wahai Rasulullah! Atas dasar apa aku memerangi mereka? Maka dijawab oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “perangilah mereka sampai mereka bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah azza wa jalla, dan bahwa aku adalah utusan Allah azza wa jalla.” (HR. Muslim 2405)

Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Abdullah bin Amr bin ‘Ash mengenakan pakaian yang dilarang oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau belum mengetahui larangan tersebut, akan tetapi beliau melihat ketidaksukaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari raut wajah beliau, maka dia pun segera menuju rumah dan menanggalkan pakaian tersebut lantas membakarnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihat Abdullah bin Umar memakai pakaian yang melebihi mata kaki (isbal), maka beliau pun berkata: “Angkatlah sarungmu.” HR. Muslim bab “Tahrim jarris staubi khuyala’” Maka beliau pun langsung mengangkat sarungnya tanpa menunda-nunda sedikit pun.

Cobalah engkau bayangkan seakan-akan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadamu: “Wahai fulan bin fulan, lakukanlah pekerjaan ini, atau tinggalkanlah perbuatan ini.” Apakah engkau akan langsung mematuhi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Atau engkau justru berkata: “Tidak ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya tidak bisa, karena ini sudah tidak sesuai dengan zaman, saya minta maaf.”

Dan tidak ketinggalan, para shahabiyyat pun mempunyai bagian yang tak kalah besarnya di dalam ketaatan mereka kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tengah duduk di antara para sahabat yang terbunuh dan terluka pada waktu perang Uhud, beliau melihat seorang wanita berlari menuju sahabat yang terbunuh, maka beliau pun berkata: “Cegahlah wanita itu, cegahlah wanita itu.” Maka berkatalah Zubair bin ‘Awwam: “Ketika itu, terbetiklah di dalam pikiranku bahwa wanita itu adalah ibuku Shafiyyah binti Abdil Muththalib, maka aku pun berusaha mencegahnya, akan tetapi dia memukulku dan menyingkirkanku, maka aku pun berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangmu untuk pergi.” Maka dia pun berhenti dan memberikan kain kafan seraya berkata: “Pergilah engkau, dan kafanilah Hamzah.” HR. Ahmad. Coba kita lihat bagaimana seorang wanita patuh kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, walau pun dia merasakan kesedihan yang sangat dalam ketika kehilangan saudara laki-lakinya. Saudaraku! Beginilah kondisi para salafus shalih di dalam ketaatan mereka kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan begini pulalah seharusnya kita bersikap terhadap perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

{وجعل الذلة و الصغار على من خالف أمري}

“Dan sudah dijadikan kehinaan dan kerendahan atas mereka yang menyelisihiku.” (HR. Bukhari di dalam bab “Maa qiila fi ar-rimaah“)

Berapa banyak kita menyaksikan manusia hidup dengan kondisi yang sangat buruk, dan sangat memprihatinkan, mereka berusaha mencari pekerjaan tapi tidak berhasil, masalah selalu timbul di dalam keluarganya, segala sesuatu selalu dia rasakan sangat sulit, dan dia pun berkata: “Ya Rabb! Kenapa aku selalu mendapatkan cobaan ini?” Wahai hamba Allah! Cobalah engkau mengoreksi dirimu, mungkin cobaan ini datang karena engkau selalu menyelisihi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah azza wa jalla berfirman:

{وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً }الفرقان27

“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit kedua tangan mereka, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.” (QS. Al-Furqon: 27)

Manusia apabila menyesali apa yang telah terjadi terkadang dia akan menggigit jarinya, di dalam ayat ini Allah azza wa jalla tidak mengatakan mereka menggigit satu jari, tidak juga satu tangan akan tetapi mereka menggigit kedua tangan mereka, kenapa? Karena dahulu mereka tidak menjadikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai tuntunan, karena mereka tidak mau mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi sungguh penyesalan mereka tiada bermanfaat.

Bukan itu saja, sesungguhnya mereka yang menyelisihi sunnah, atau sengaja menyelisihi sunnah, mereka terancam akan mendapatkan hukuman, tidak hanya di akhirat tetapi mereka pun terancam mendapatkan hukuman di dunia sebelum hukuman di akhirat. Diriwayatkan di dalam shahih Muslim bahwa seorang laki-laki makan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tangan kirinya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menegurnya seraya berkata: “makanlah dengan tangan kanan.” Orang tersebut berkata: “Saya tidak bisa.” Maka Rasulullah pun berkata seraya mendoakan atas orang tersebut:

{لا استطعت ما يمنعك إلا الكبر} يقول الراوي “فما رفعها إلى فيه بعد ذلك.”

“Semoga kamu tidak bisa (mengangkat tanganmu lagi), tidak ada yang menghalangimu melainkan sikap sombong.” Perawi hadits ini mengatakan: “Maka setelah itu, dia tidak bisa lagi mengangkat tangan ke mulutnya.” (HR. Muslim 2021)

Allah azza wa jalla memberikan hukuman kepada orang tersebut hanya karena dia berpaling dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wahai saudaraku! Sesungguhnya permasalahannya bukanlah mobil, harta, bangunan yang apabila engkau suka dapat engkau ambil, akan tetapi permasalahannya adalah antara surga dan neraka. Ini adalah permasalahan yang sangat berbahaya sekali. Kalau engkau menginginkan surga, maka jalan menuju surga terbuka lebar, jalan menuju surga adalah dengan mengikuti sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan memenuhi secara sempurna semua perintah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi, apabila engkau justru memilih jalan lain, jalan menuju neraka, maka semua terserah kepadamu. Rasulullah s bersabda:

{كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى} قالوا : و من يأبى يارسول الله؟ قال: {من أطاعني دخل الجنة و من عصاني دخل النار}

“Setiap umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan.” Mereka bertanya: “siapa yang enggan wahai Rasulullah?” Beliau berkata: “Siapa yang taat kepadaku, akan masuk surga, dan siapa yang tidak taat kepadaku, akan masuk neraka.” (HR. Bukhari 7280)

*) Hak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang Terakhir Adalah Merasa Cukup Dengan Sunnah yang Telah Diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Tanpa Menambahkan Sesuatu (yang Tidak Diajarkan) ke Dalamnya

Wahai saudaraku! Siapa yang benar-benar mengikuti Nabi, sesungguhnya dia pasti akan meyakini bahwa tidak ada satu pun jalan yang dapat mendekatkan kita kepada Allah azza wa jalla, melainkan telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kenapa kita harus menambah-nambah? Kenapa kita harus berbuat bid’ah? Coba kita renungkan kisah berikut ini! Pada suatu hari Said bin Musayyib (seorang tokoh dari kalangan tabi’in) -sesudah adzan subuh- melihat seorang laki-laki shalat dua rakaat kemudian salam, lalu dia kembali mengulangi shalat dua rakaat kemudian salam, dan begitu seterusnya, maka Said bin Musayyib pun berkata kepadanya: “Jangan engkau lakukan hal yang demikian!” Maka orang tersebut pun berkata: “Wahai Abu Muhammad! Apakah Allah azza wa jalla akan mengazabku karena aku shalat?” Ketika kita menegur seseorang ketika ia melakukan suatu perkara bid’ah, seperti dzikir berjamaah, dan maulid Nabi, mereka justru berkata: “Apakah Allah azza wa jalla akan mengazabku karena ibadah ini?” Coba kita renungkan jawaban Said bin Musayyib yang menggambarkan kesungguhan di dalam mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata: “Tidak, Allah azza wa jalla tidak akan mengazabmu karena shalat, akan tetapi engkau akan mendapatkan azab karena engkau menyelisihi sunnah.” Demi Allah, sesungguhnya perbuatan bid’ah tidak akan menjadikan engkau melainkan akan semakin jauh dari Allah azza wa jalla. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

{أما بعد فإن أصدق الحديث كتاب الله و خير الهدي هدي محمد صلى الله عليه و سلم و شر الأمور محدثاتها و كل محدثة بدعة و كل بدعة ضلالة و كل ضلالة في النار}

“Amma ba’du: sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk, adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang tidak mempunyai landasan syar’i, karena setiap perkara tersebut adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

Semoga risalah singkat ini dapat memberikan manfaat bagi kita di dunia dan akhirat, semoga Allah azza wa jalla menjadikan kita orang-orang yang terdepan di dalam mengikuti sunnah dan selalu istiqomah di atas sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

و صلى الله على نبينا محمد و على آله و أصحابه أجمعين.

***

* Diterjemahkan secara bebas dari muhadhoroh yang disampaikan oleh Syeikh Sholeh bin Abdul Aziz As-Sindy, sesudah shalat magrib, di masjid Muhajirin pada hari Jumat, tanggal 08-02-2008.
* Ditulis kembali oleh Ahmad Daniel, Lc. (Dosen STDI Imam Syafi’i, Jember)
* Artikel www.muslim.or.id

==========================
=====
Catatan terkait: Cinta Sejati Kepada Sang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
http://www.facebook.com/fchoir#!/photo.php?pid=220113&id=100000454734476&ref=mf&fbid=126615880696902


READ MORE - Hak dan Kewajiban Umat Terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Wahai akhi…simpanlah kata-kata indahmu hanya untuk bidadarimu!

Bismillah…

Sebelumnya afwan jiddan jika ada kata-kata dalam tulisan ini yang tidak berkenan, insya Allah mencoba meluruskan niat semata-mata demi menjaga hati kita semua. Untuk dan karena Allah..



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untukmu wahai lelaki…

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat" QS An nuur 30

Betapa mulianya ajaran Islam dalam menjaga hati dan interaksi antar lawan jenis dengan tujuan menjaga kesucian diri masing-masing. Namun, sudah menjadi sunnatullah pula bahwa tak selamanya hati ini terjaga, ada kala dimana hati pun melakukan sesuatu yang melalaikan hingga akhirnya membuat si empunya hati terjemurumus dalam kubangan maksiat, utamanya maksiat hati.

Wahai akhi..
betapa gerah dan tak tenangnya hati ini kala melihat kalian begitu mudahnya mengumbar kata-kata yang mungkin tak seharusnya kalian katakan. Sering kulihat kalian membuat kata-kata puitis dan penuh romansa kemudian tak jarang kalian sampaikan kata-kata itu kepada wanita di sekitar kalian. Entah itu sebagai bentuk kekaguman semata atau kekaguman yang ingin berbuntut panjang alias berharap bahwa ada respons lebih dari sang wanita.

Wahai akhi…
Kalian begitu hebat merangkai kata-kata yang indah, namun begitu mudahnya kalian umbar dimana saja. Tak jarang bahkan kepada mereka yang tak berhak dan pantas menerimanya. Tidakkah kalian mau menyimpan kata-kata indah itu kelak hanya untuk orang yang berhak menerimanya hingga nantinya akan bernilai ibadah di sisi Allah? Tidakkah kalian ingin agar kata-kata itu hanya kalian persembahkan untuk bidadari yang telah berhasil kalian pinang?

Wahai akhi…
Kami para wanita terkadang jenuh dan merasa tak enak kala kata-kata pujian dan kekaguman kalian berikan kepada kami. Ingin kami menolak keras namun kami masih berusaha untuk menguatkan hati dan demi menjaga perasaan kalian. Tapi akhi, hati kami para wanita takkan bisa kuat selamanya, bisa jadi ketika kami terlalu sering menerima kata-kata puitis kalian membuat benteng hati kami akhirnya rapuh dan roboh! Hati kami tak lagi terjaga karena pengaruh dari kata-kata indah kalian!

Wahai akhi…
Kamipun sebagai wanita telah sering diingatkan dalam alqur’an agar tak melunakkan suara kami di depan lelaki demi menjaga diri dari hati-hati yang lalai dan kotor penuh syahwat. Maka apakah perintah itu tak berlaku bagi kalian?

Wahai akhi…
Ketika memang telah timbul kecenderungan dalam hati kalian terhadap seorang wanita, maka apabila kalian tak lagi bisa menjaga dan menahan gejolak hati itu, maka bersegeralah menjemputnya! Jangan kalian tunda dengan berbagai alasan yang akhirnya menyebabkan hati kalian tak bisa terjaga dan kemudian melampiaskannya dengan cara-cara yang tidak ahsan.

Bukankah termasuk dalam lindungan Allah ketika ada seorang hamba yang menikah demi menjaga kesucian dirinya?

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui” QS An nuur 32

Jangan pernah takut bahwa kalian akan kesulitan rejeki ketika menikah karena Allah telah menjamin rejeki itu untuk hamba-hamba yang senantiasa menjaga keta’atan padaNya


Wahai kalian para lelaki..

Ingatlah sebuah ayat dalam Alqur’an yang diperuntukkan bagi mereka yang belum mampu untuk menikah…

“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya…” QS An Nuur 33

Untuk itu wahai kalian para lelaki…
Ketika kalian telah siap lahir dan bathin untuk menyempurnakan separuh dien ini, maka bersegeralah mencari dan menjemput bidadari yang akan mendampingi perjalanan hidup kalian. Jangan sesekali kalian biarkan hati itu lengah dan lemah hingga menjadikan kalian tak teguh lagi menjaga hati tersebut.

Janganlah sampai hati kalian lemah hingga akhirnya kalian hanya berani dan mampu membuat atau mengirimkan sinyal-sinyal hati kepada wanita-wanita yang kalian senangi. Tidakkah kalian sadari bahwa kata-kata kalian yang terlihat mendayu-dayu bisa jadi menyebabkan hati sang wanita pun tak lagi bisa terjaga? Tak ingatkah kalian bahwa hati seorang wanita itu lebih peka dibandingkan dengan hati kalian para lelaki?

Karena itu wahai akhi…
Marilah kita saling menjaga hati kita dengan tak membiarkan hati itu lengah oleh perasaan rindu dan kecenderungan yang tak terlabuhkan. Cukuplah kelak kata-kata terindah hanya kita persembahkan untuk pasangan kita masing-masing agar mereka bisa menerima utuh diri kita. Jangan sampai saat ini betapa mudahnya kita merangkai kata indah untuk diberikan begitu saja tetapi ketika sudah bersama pasangan begitu sulitnya kata-kata indah itu terucapkan padahal ia bernilai pahala.

Wallahualam bish shawab…

READ MORE - Wahai akhi…simpanlah kata-kata indahmu hanya untuk bidadarimu!

"Emangnya Siap Menjanda?"

Notes ini saya rangkum dari hasil curhat dengan banyak teman-teman para buruh migran di Hongkong. Umumnya tentang masalah ibadah yang sulit dan masalah rumah tangga yang DIANGGAP sudah diambang kehancuran. Biasanya ketika diajak mencari akar permasalahan yang sedang dihadapi dengan suami, mereka pun sadar. Betapa bahagianya ketika mereka menelpon lagi dan mengatakan dengan gembira bahwa hubungan dengan suami sudah membaik. Alhamdulillah. Mohon di-share dengan teman-teman di Hk ya, karena banyak banget kasus ini yang masuk ke meja redaksi. hehehe.

--------------------------
---------------------------------------------------------------------------

Ketika ada masalah, biasanya karena kurang komunikasi. Berjauhan lama dengan suami bisa membuat kita terbiasa . Alah bisa karena biasa. Jangan sampai perasaan ‘biasa berjauhan’ itu muncul. Jagalah rasa rindu kepada keluarga agar tetap ada. Sering-seringlah nelpon atau SMS dengan tiga inti: pertama, menyatakan terima kasih karena ia telah turut menjaga harta dan anak, kedua, minta maaf karena telah meninggalkannya bertahun-tahun dan 'tak ada saat ‘dibutuhkan’, dan ketiga, mohon keridhoannya.

Ketika sedang kesal dengan suami, banyak-banyaklah mengingat kebaikan suami. JADILAH ISTRI YANG BERSYUKUR. Tahan diri untuk tidak menelpon atau SMS dalam keadaan emosi. Banyak teman-teman ketika curhat langsung menyebutkan ‘ingin cerai’ tapi setelah dikorek-korek tidak ditemukan alasan untuk minta cerai. Jika masalahnya adalah suami yang dianggap tidak menjalankan kewajiban sebagai pencari nafkah, ingatlah:
• Kurang penting suami memiliki PEKERJAAN TETAP, yang penting dan wajib adalah TETAP BEKERJA. Kalau memang penghasilan belum mencukupi, jangan dituding suami tidak bertanggung jawab. Rezeki Allah tidak langsung turun kontan dari langit, bisa jadi Allah SWT sedang melihat kemampuan kita untuk bersyukur.
• Bisa jadi gara-gara sang istri yang sudah tidak sabar, baru beberapa tahun menikah dan berupaya langsung memutuskan mengambil alih tugas mencari nafkah, sehingga suami memutuskan lebih baik dia mengurus anak dan tidak ngoyo mencari nafkah, bukankah istri sudah memutuskan mencari nafkah, dan suami mendidik anak? (tukeran ni yee)

Ingat, pada umumnya suami tidak suka istri yang memperlihatkan bahwa dia tidak membutuhkan sang suami, merasa kuat tanpa suami. Apalagi sampai melecehkan suami dengan perkataan atau perbuatan karena mungkin merasa sudah berjasa secara financial. Perlu juga sekali-sekali bermanja-manja lewat telepon, banyak bertanya atau curhat kepada suami, agar suami merasa dibutuhkan.

Mencari nafkah bukanlah kewajiban istri. Namun jika mendesak, itu menjadi sedekah bagi sang istri dan baginya dua pahala, pahala sedekah dan pahala kekerabatan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah ketika menjawab pertanyaan Zainab binti Jahsy. Ikhlaskan, jangan disebut-sebut terus apalagi sampai menyakiti hati suami. (Lah, katanya mau sedekah dan katanya tinggal di Hongkong adalah jihad? )

Targetkan, berapa lama akan meninggalkan keluarga. Banyak teman buruh migrant Hongkong yang saya tanya “sampai kapan akan berpisah dari suami?” menjawab,”Tidak tahu” Maka,bagaimana suami akan 'tahan' ditinggalkan istri bertahun-tahun tanpa kejelasan kapan penantiannya akan berakhir? Tidak adanya istri ketika ‘dibutuhkan’ dapat menjadi alasan dan solusi sah yang sangat masuk akal dan SANGAT MANUSIAWI bagi suami untuk menikah lagi (kecuali jika memang sang istri sudah siap lahir batin dipoligami, monggo, semoga berbuah pahala). KWAJIBAN ISTRI HANYA SATU: 'BERKHIDMAT' KEPADA SUAMI DENGAN SEGALA PENDUKUNGNYA. Karena itu ketika cuti, prioritaskan untuk berbicara dan minta keridhoan suami (termasuk anak). “Apakah benar-benar ridho saya ke Hongkong lagi? Kalu ridho, untuk berapa lama? (karena bisa jadi keridhoannya cuma satu tahun atau satu kontrak. Teruslah memperbaharui ridho, jangan cuma memperbaharui kontrak). Termasuk juga berbicara tentang rencana hidup setelah kembali kepada keluarga, berdasar modal yang telah dimiliki, apa yang akan dilakukan dengan modal tersebut? Bicarakan dengan suami, rencanakan dengan matang.

Banyak mendoakan suami. Minta Allah SWT tetap menguatkan ikatan hati, karena yang mengikat hati manusia adalah Ia. “Ya Allah, aku titipkan suamiku pada-Mu. Jagalah ia dengan penjagaan terbaik-Mu. Lindungi ia dengan perlindungan terbaik-Mu. Tiada daya upaya diri ini untuk mempertahankan cinta ini kecuali dengan kehendak-Mu…”

Semoga teman-teman dapat berkumpul kembali dengan keluarga dalam keadaan yang lebih baik, dan dapat membentuk keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Amin. Cepat pulang ah, jangan sibuk cari dunia. Dunia itu ibarat air laut, gak bikin lepas dahaga. ......

READ MORE - "Emangnya Siap Menjanda?"

Kesetiaan Seorang Suami Pada Istrinya

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja
bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah
istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa
digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh
tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah
tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya
tersenyum, untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari
rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan
siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan
selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan
apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak Pak Suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak....... ..bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu".dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan
kata2nya "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi,
kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".
Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka." Anak2ku......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah..... .tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian..
sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yg selalu kurindukan hadir
didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan
apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya
seperti ini. Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa
bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit."

Sejenak meledaklah tangis anak2 Pak Suyatno merekapun
melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya
mata suami yg sangat dicintainya itu..
Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV
swasta untuk menj adi nara
sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.
"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya,
tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian )
adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup
saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2.. Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita
bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"
READ MORE - Kesetiaan Seorang Suami Pada Istrinya

ada tanya di hati mu

Mengapa ada cinta?
Mengapa ada benci?
Mengapa ada syurga?
Mengapa pula ada Neraka?
Tanyakan pada hati yang tak pernah berdusta...
Renungkanlah di bawah naungan cahaya
Berdua dengan-NYA...
Berjuta tanya di hatimu kan di jawab-NYA...
Dia yang di atas sana akan senang bila ada keinginan di hati untuk mengetahui
Janganlah kau berpaling dari-NYA setelah engkau mengetahui
Bila tanya yang sama buat mereka yang dimabuk cinta dunia
Ingkarlah hati mereka kan nikmat dari tuhannya
Kembali ke naungan cahaya....??
Ataukah terus berada dalam kubangan lembah yang hina dina??
Itu ada pilihan,namun....
Satu yang pasti, janji Allah kan ditepati-NYA...
READ MORE - ada tanya di hati mu

10 Golongan yang Tidak Masuk Surga


Ibnu Abas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Ada sepuluh golongan dari umatku yang tidak akan masuk surga, kecuali bagi yang bertobat. Mereka itu adalah al-qalla’, al-jayyuf, al-qattat, ad-daibub, ad-dayyus, shahibul arthabah, shahibul qubah, al-’utul, az-zanim, dan al-’aq li walidaih.

Selanjutnya Rasulullah saw. ditanya, “Ya Rasulullah, siapakah al-qalla’ itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka mondar-mandir kepada penguasa untuk memberikan laporan batil dan palsu.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah al-jayyuf itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka menggali kuburan untuk mencuri kain kafan dan sebagainya.”

Beliau ditanya lagi, “Siapakah al-qattat itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka mengadu domba.”

Beliau ditanya, “Siapakah ad-daibub itu?” Beliau menjawab, “Germo.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah ad-dayyus itu?” Beliau menjawab, “Dayyus adalah laki-laki yang tidak punya rasa cemburu terhadap istrinya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya.”

Rasulullah saw. ditanya lagi, “Siapakah shahibul arthabah itu?” Beliau menjawab, “Penabuh gendang besar.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah shahibul qubah itu?” Beliau menjawab, “Penabuh gendang kecil.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah al-’utul itu?” Beliau menjawab, “Orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf atas dosa yang dilakukannya, dan tidak mau menerima alasan orang lain.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah az-zanim itu?” Beliau menjawab, “Orang yang dilahirkan dari hasil perzinaan yang suka duduk-duduk di tepi jalan guna menggunjing orang lain. Adapun al-’aq, kalian sudah tahu semua maksudnya (yakni orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya).”

Mu’adz bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, bagaimana pandangan engkau tentang ayat ini: yauma yunfakhu fiish-shuuri fata’tuuna afwaajaa, yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kalian datang berkelompok-kelompok?” (An-Naba’: 18)

“Wahai Mu’adz, engkau bertanya tentang sesuatu yang besar,” jawab Rasulullah saw. Kedua mata beliau yang mulia pun mencucurkan air mata. Beliau melanjutkan sabdanya.

“Ada sepuluh golongan dari umatku yang akan dikumpulkan pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan yang berbeda-beda. Allah memisahkan mereka dari jama’ah kaum muslimin dan akan menampakkan bentuk rupa mereka (sesuai dengan amaliyahnya di dunia). Di antara mereka ada yang berwujud kera; ada yang berwujud babi; ada yang berjalan berjungkir-balik dengan muka terseret-seret; ada yang buta kedua matanya, ada yang tuli, bisu, lagi tidak tahu apa-apa; ada yang memamah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada dan mengalir nanah dari mulutnya sehingga jama’ah kaum muslimin merasa amat jijik terhadapnya; ada yang tangan dan kakinya dalam keadaan terpotong; ada yang disalib di atas batangan besi panas; ada yang aroma tubuhnya lebih busuk daripada bangkai; dan ada yang berselimutkan kain yang dicelup aspal mendidih.”

“Mereka yang berwajah kera adalah orang-orang yang ketika di dunia suka mengadu domba di antara manusia. Yang berwujud babi adalah mereka yang ketika di dunia gemar memakan barang haram dan bekerja dengan cara yang haram, seperti cukai dan uang suap.”

“Yang berjalan jungkir-balik adalah mereka yang ketika di dunia gemar memakan riba. Yang buta adalah orang-orang yang ketika di dunia suka berbuat zhalim dalam memutuskan hukum. Yang tuli dan bisu adalah orang-orang yang ketika di dunia suka ujub (menyombongkan diri) dengan amalnya.”

“Yang memamah lidahnya adalah ulama dan pemberi fatwa yang ucapannya bertolak-belakang dengan amal perbuatannya. Yang terpotong tangan dan kakinya adalah orang-orang yang ketika di dunia suka menyakiti tetangganya.”

“Yang disalib di batangan besi panas adalah orang yang suka mengadukan orang lain kepada penguasa dengan pengaduan batil dan palsu. Yang tubuhnya berbau busuk melebihi bangkai adalah orang yang suka bersenang-senang dengan menuruti semua syahwat dan kemauan mereka tanpa mau menunaikan hak Allah yang ada pada harta mereka.”

“Adapun orang yang berselimutkan kain yang dicelup aspal mendidih adalah orang yang suka takabur dan membanggakan diri.” (HR. Qurthubi)

Saudaraku, adakah kita di antara 10 daftar yang dipaparkan Rasulullah saw. di atas? Bertobatlah, agar selamat!


Oleh: Mochamad Bugi
READ MORE - 10 Golongan yang Tidak Masuk Surga

Memaafkan Bukan Berarti Membiarkan

Memaafkan Bukan Berarti Membiarkan

By: agussyafii

Memaafkan bukan berarti membiarkan melakukan kesalahan yang sama secara terus menerus karena bila ada orang melakukan kesalahan ada kecenderungan akan melakukan kesalahan itu lagi maka selain kelembutan diperlukan sikap tegas untuk mengingatkan agar tidak melakukan kesalahan yang sama.

Contohnya seorang istri yang dipukul oleh suaminya kemudian memaafkan bukan berarti membiarkan dirinya dipukuli terus menerus setiap hari. 'Kok dipukulin diam saja?' 'Kan saya sudah memaafkan.' Tindakan seperti itu disebut sebagai tindakan konyol. Memaafkan hanya cukup dilakukan sekali. jika yang diulangi lagi patutlah ada sikap tegas bahwasanya tindakan yang dilakukan memiliki sebuah konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan oleh dirinya.

Dengan demikian hati agar tetap jernih, kesehatan dan kebugaran tubuh kita menjadi terjaga tidak membiarkan kebencian dan kemarahan terpendam di dalam diri kita. Memaafkan merupakan pembersih dari segala kekotoran di dalam hati kita, sebuah perpaduan antara kelembutan dan ketegasan.

Memaafkan bukan berarti membiarkan diri kita terus menerus disakiti adalah upaya menjaga harmoni, keseimbangan dan kesetaraan inilah yang menjadikan hidup kita penuh kebahagiaan dalam rangka saling menghormati dan saling menyayangi. Kesetaraanlah membuat hati kita lapang dan bersih dalam kemuliaan yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Wassalam,
agussyafii
---
Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431
READ MORE - Memaafkan Bukan Berarti Membiarkan

Payahnya Malaikat meminta tanah dari bumi .

Kita selalu mendengar kisahnya Nabi Adam AS.Dan kita juga terlalu tahu tentang kejadianya manusia itu adalah dari tanah. Tetapi apakah kita tahu akan tanahnya itu?

Apakah kita tahu akan prosesnya kejadian itu?

Mari kita baca kupasan yang sedikit ini, mudah-mudahan kita lebih mengetahui tentangnya dan Insyaallah dapatlah kita mempelajarinya bersama-sama. Berpesan- pesanlah pada kebaikan dan berpesan-pesanlah pada kesabaran.

BETAPA PAYAHNYA MALAIKAT-MALAIKAT MEMINTA TANAH DARI BUMI UNTUK NABI ADAM AS (ABUL BASYAR / Bapa segala manusia)

Pada suatu ketika, Allah SWT menitahkan kepada malaikat Jibril supaya turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanahnya untuk mencipta Adam. Akan tetapi
apabila beliau sampai ke bumi, bumi enggan membenarkan tanahnya diambil untuk dijadikan Adam kerana bumi kuathir Adam akan menjadi maksiat kepada Allah. Lalu Jibril kembali ke hadrat Allah memberitahu bahawa ia tidak dapat berbuat apa-apa apabila mendengar mendengar sumpah bumi.

Setelah itu, Allah memerintah malaikat Mikail. Jawapan bumi masih sama lalu Allah memerintahkan malaikat Israfil dan jawapan bumi masih tidak berganjak.

Masing-masing kembali dengan jawapan yang hampa.Akhirnya, Allah menyuruh
malaikat Izrail turun ke bumi.Kata Allah:
" Hai Izrail! Engkaulah kini yang aku tugaskan mengambil tanah. Meskipun bumi bersumpah-sumpah dengan ucapan, jangan engkau mundur. Katakan bahawa
kerjamu atas perintah dan atas namaKu."

Apabila Izrail turun ke bumi dan menyampaikan perintah Allah kepada bumi, maka akhirnya bumi mengizinkan tanahnya diambil. Setelah Izrail mengambil beberapa jenis tanah,kembalilah ia ke hadrat Allah.

Lalu Allah berfirman: "Ya Izrail, pertama engkau yang Ku tugaskan mengambil
tanah, dan kemudian di belakang hari kelak akan kutugaskan engkau mencabut
roh manusia."

Maka kuathirlah Izrail kerana bimbang akan dibenci oleh umat manusia.Lalu Allah berfirman lagi: "Tidak, mereka tidak akan memusuhi kamu. Aku yang mengaturnya, dan aku jadikan kematian mereka itu bersebab antaranya terbunuh, terbakar, sakit dan sebagainya.

JENIS TANAH YANG DIGUNAKAN:

1. Tanah tempat bakal berdirinya Baitul Mugaddis
2. Tanah Bukit Tursina
3. Tanah Iraq
4. Tanah Aden
5. Tanah Al-Kautsar
6. Tanah tempat bakal berdiringa Baitullah
7. Tanah Paris
8. Tanah Khurasan
9. Tanah(Babylon)
10. Tanah India
11. Tanah syurga
12. Tanah Tha'if

Menurut Ibnu Abbas:
1. Kepala Adam dari tanah Baitul-Muqaddis kerana disitulah berada otak manusia,dan disitulah tempatnya akal.

2. Telinganya dari tanah Bukit Thursina, kerana dia alat pendengar dan tempat menerima nasihat.

3. Dahinya dari tanah Iraq,kerana disitu tempat sujud kepada Allah.

4. Mukanya dari tanah Aden, kerana disitu tempat berhias dan tempat kecantikan.

5. Matanya dari tanah telaga Al-Kautsar, tempat menarik perhatian.

6. Giginya dari tanah Al-Kautsar, tempat memanis-manis.

7. Tangan kanannya dari tanah Kaabah,untuk mencari nafkah dan kerjasama,sesama manusia.

8. Tangan kirinya dari tanah Paris,tempat beristinjak.

9. Perutnya dari tanah Babylon. Disitulah tempat seks(berahi) dan tipudaya syaitan untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa.

10.Tulangnya dari tanah Bukit Thursina,alat peneguh tubuh manusia.

11.Dua kakinya dari tanah India, tempat berdiri dan jalan.

12.Hatinya dari tanah syurga Firdaus,kerana disitulah iman, keyakinan,ilmu, kemahuan dan sebagainya.

13.Lidahnya dari tanah Tha'if, tempat mengucap Syahadat, bersyukur dan berdoakan kepada Tuhan.

PROSESNYA KEJADIANNYA:

1. Ketika Allah jadikan Adam, tanah itu dicampur dengan air tawar, air masin, air hanyir, angin dan api. Kemudian Allah resapkan Nur kebenaran dalam diri Adam dengan berbagai macam "sifat".

2. Lalu tubuh Adam itu digenggam dengan genggaman "Jabarut" kemudian diletakkan didalam "Alam Malakut".

3. Sesungguhnya tanah yang akan dijadikan "tubuh Adam" adalah tanah pilihan Maka sebelum dijadikan patung, tanah itu dicampurkan dengan rempah-rempah dan wangi-wangian dari sifat Nur sifat Allah, dan dirasmikan dengan air hujan "Barul Uluhiyah".

4.Kemudian tubuh itu dibenamkan didalam air "Kudral-Izzah- Nya" iaitu sifat "Jalan dan Jammal".Lalu terciptalah tubuh Adam yang sempurna.

5.Demikian pula roh, ketika itu diperintah masuk kedalam tubuh Adam, ia merasa malas dan enggan, lalu ia berputar-putar, mengelilingi patung Adam yang terlantar. Kemudian Allah menyuruh malaikat Izrail untuk memaksa roh itu masuk.Akhirnya mahu tidak mahu roh itupun masuk dan menyerah kepada Izrail.

Menurut riwayat ketika Adam masih berada di syurga, sangat baik sekali kulitnya. Tidak seperti warna kulit manusia. Kerana Adam telah diturunkan ke dunia, terjadilah perubahan pada warna kulitnya. Sebagai peringatan, yang masih tertinggal warnanya
hanyalah pada kuku manusia. Oleh itu, meskipun orang kulitnya hitam,tetapi warna
kukunya adalah sama, ialah putih kemerah-merahan.

Dijadikan pada tubuh Adam ada sembilan rongga atau liang. Tujuh buah liang dikepala,dan dua buah liang di bawah badan letaknya.

Tujuh buah letaknya adalah di:

1. Kepala : dua.liang mata, Dua liang telinga, Dua liang hidung dan sebuah liang mulut.
2. Dibawah: Sebuah liang kemaluan dan liang dubur.

Dijadikan pula lima buah pancaindera:

1. Mata alat penglihatan
2. Hidung alat penciuman
3. Telinga alat pendengaran
4. Mulut alat merasa manis, masin dan sebagainya.
5. Anggota tubuh lainya seperti kulit, telapak tangan, untuk merasa halus, kasar dan
sebagainya.

Setelah Roh masuk kedalam tubuh Adam :
Lalu roh itu masuk perlahan-lahan sehingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun. Demikianlah Allah memberi kekuatan pada Izrail untuk memasukkan roh ke dalam tubuh Adam.

Setelah roh meresap ke kepala Adam, maka terjadilah otak dan tersusunlah urat-urat sarafnya dengan sempurna. Kemudian terjadilah matanya dan seketika itu matanya terus terbuka melihat dan melirik kekiri, ke kanan dan kebawah dimana pada masa itu
bahagian badannya masih merupakan tanah keras.

Dilihatnya kiri dan kanan para malaikat yang sedang menyaksikan kejadian dia. Ketika itu dia telah dapat mendengar para malaikat mengucapkan tasbih dengan suara yang merdu dan mengasyikkan.

Kemudian ketika roh sampai kehidungnya lalu ia bersin, serta mulutnya terbuka.

Ketika itulah Allah ajarkan padanya ucapan Alhamdulillah. Itulah ucapan

Adam pertama kalinya kehadrat Allah. Lalu Allah berkata :"Yarhamukallah"
yang membawa erti: "Semoga engkau diberi rahmat Allah". Oleh kerana itu jika
orang bersin, menjadi sunat mengucap "Alhamdulillah" dan orang yang mendengarnya sunat pula mengucapkan "Yarhamukallah" .

Kemudian ketika roh sampai pada dadanya, tiba-tiba saja ia mahu bangun. Padahal sebahagian bawah badannya masih tanah dan keras. Disini menunjukkan sifat manusia yang suka tergesa-gesa (tidak sabar). Sebagaimana firman Allah SWT bermaksud:
"Dan adalah manusia itu, suka tergesa-gesa" .(Al-Israk: II)

Maka ketika roh itu sampai dibahagian perutnya, maka terjadilah susunan isi perut dengan sempurna. Maka seketika itu terasalah lapar. Kemudian terus roh itu meresap
sampai ke seluruh tubuh, tangan, kaki lalu terjadi darah daging dan tulang. Urat-urat berkulit dengan sempurna, yang mana kulit itu kian lama kian cantik dan halus.

Begitulah proses kejadian-kejadian tubuh Adam. Setelah kejadian Adam sempurna sebagai manusia, maka dialah merupakan makhluk manusia yang pertama. Wajahnya cukup cantik, semua malaikat berasa kagum melihat Adam yang begitu menawan. Kemudian Adam diarak oleh malaikat-malaikat selama 100 tahun lalu diperkenalkan kepada seluruh penghuni dari langit pertama hinggalah kelangit tujuh sebelum dibawa ke syurga tempat mula-mula Adam dijadikan.

(Dipetik dari buku HIMPUNAN KISAH-KISAH MALAIKAT disusun oleh Muhammad Isa Selamat)

RENUNGAN
Sesungguhnya Allah itu Maha Besar, Maha Agung, Maha pencipta sekian alam dan pencipta setiap kejadian. Bertaqwalah kita kepadaNya, kerana pada AllahLah kita akan
dikembalikan.

Wallahualam
READ MORE - Payahnya Malaikat meminta tanah dari bumi .

Ada Dirimu diwajahku....

Banyak orang meremehkan soal kerut diwajahnya,padahal wajah mewakili hati,wajah yang sempurna menampilkan segala keindahan yang tertata disana,ia menjadi ibarat hati yang sukses menjadi nahkoda…..

Saat wanita muslimah ingin menyidik totalitas kebaikan nya dihadapan suami,banyak banyaklah bercermin sambil menyebut asma Allah..
“…Ya Allah..sebagaimana engkau telah membuat indah pada wajahku,berilah keindahan pada akhlak dan kepribadian ku…

1.Wajah yang sedap dipandang.
Tentunya setiap wanita muslimah kerap membaca hadits ini “…Yang selalu membuat suaminya bergembira bila dipandang….”(Sunan an-nasaa’I3231 dlm kitab Nikaah,bab:wanita bagaimana yang terbaik).
Itu sabda nabi salallahu’alaihiwasallam saat beliau menjelaskan kewajiban wanita kepada suaminya dan itu salah satu cirri wanita shalihah.
Kegembiraan adalah salah satu kondisi hati,ia bisa muncul karena berbagai reaksi atas banyak hal,dan banyak orang,artinya kegembiraan itu bisa muncul pada diri seseorang sebagai wujud reaksi jiwa nya menyikapi banyak hal yang ada disekitar nya.adapun pemicu kegembiraan ini,sifatnya sangatlah relative,bisa menggembirakan maka,setiap kali seseorang bertindak tidak sesuai dengan aturan Allah,maka hati kecilnya akan menjerit,jeritan itu akan terdengar oleh seseorang yang selalu membangun keimanan nya dengan banyak beribadah dan berdzikir,sebaliknya semakin sayup terdengar bagi mereka yg miskin ibadah.

Nah….seorang istri yang baik ,tentunya ia seorang wanita yang muslimah,harus bertindak sesuai kata hati yang di pandu oleh iman.dengan itu,ia akan mengerti betul hal hal apa yang bisa membuat suami nya bahagiasaat sedang bersedih atau terus bergembira saat sedang bersenang senang,sebab ia tentu banyak mengenal apa yang disukai suaminya dan apa yang tidak disukainya.
Tahu betul kenangan apa kenangan apa yang membuat suaminya bergembira,topic pembicaraan apa yang membuat bangkitnya rasa suka dan tampilan yang membuat sang suami berbunga bunga.
Bila semua itu adalah hal hal yang tak dapat dikalkulasikan jumlah nya,saking banyak ragam nya,maka wajah menjadi indicator utama atas apa yg bernuansa dalam hati,karena apabila hati tak terkendali,senyum pun akan terasa basi,tawa pun tak dapat menyenangkan hati,dan segala perilaku dan sikap baik pun menjadi kering dan tak bernyawa lagi….
2.Suamiku ada engkau diwajahku.
Anda harus pandai menata hati,agar wajah anda tertata denga rapi…inilah rumus sederhana itu.
Ketika seorang muslimah berkewajiban tampil secara menyenangkan hati suami dan membuat sang suami hidup layak nya dalam surge dirumah nya sendiri,ia wajib menata hatinya agar menyemburat indah pada kerut kerut wajahnya dihadapan sang suami.
Ali bin abi talib radiallahuanhu pernah mengungkapkan:
“Setiap kali seseorang menyembunyikan sesuatu dalam hati nya,pasti akan ditampakan oleh Allah melalui mimik wajahnya dan gerakan lisan nya”
Maka apapun yang berkecamuk dalam jiwa,harus selalu diantisipasi secara bijak,tak boleh ada kekesalan yang membias menjadi sikap judes,bawel,dan cerewet.tak boleh ada kegundahan,kekecewaan dan kesedihan yang ditampilkan,dalam gerutu,maupun sikap melawan atau bahkan didemonstrasikan dengan pelanggaran pelanggaran.
Ingat kisah ummu sulaim terhadap sikap suaminya thalhah,ya betul,kisah dimana ummu sulaim enggan mengabarkan berita kematian anak nya saat suaminya pulang malam hari,”anak kita sedang istirahat dengan tenang”ungkap nya.lalu dimalam itu mereka bersenang senang,dipagi harinya baru ummu sulaim mengabarkan apa yang terjadi,suami nya tidak senang dan mengadukan nya kepada rosulullah salallahu’alaihi wasallam.apa yg diungkapkan oleh rosulullah salallahu’alaihi wasallam?rosulullah salallahu’alaihi wasallam malah mendoakan mereka berdua:”Mudah mudahan Allah memberikan berkah pada kalian berdua atas apa yang kalian lakukan tadi malam”Anas berkata”lalu ummu sulaim hamil dan melahirkan anak laki laki.(Shahih Al bukhori dalam kitab al janaiz bab man lam yutihhir huznahu “indal musibah ,juz 3 hal 412. Shahih muslim dalam kitab fadhaailush shahabah bab min fadhaaili abi thalhah al anshari rodiallahuanhu juz 7,hal 145)

Keberkahan itu muncul karena ummu sulaim berhasil menata hati nya,ia tak ingin menyambut sang suami dengan berita duka dan membiarkan suami nya menghabiskan malam dalam kegundahan,sulit?memang tak ada jalan kebajikan yang mudah.kata orang,kalau jalan kebajikan itu gampang,tak ada orang yang masuk neraka.karena kalau dengan berbuat baik otomatis membuat orang tsb beruntung didunia ini,untuk apa pula harus berbuat jahat?
Memang sulit,tapi mudah untuk wanita yg diberikan keudahan oleh Allah tabarokata’ala agar memberikan kita kemudahan tersebut.

Nah,sikap baik wanita itu nantinya akan menggambarkan sosok suami yg sesungguh nya,suami yang baik dan shalih,akan membayar segelas susu dengan satu panci susu yang lebih baik lagi.sementara suami yang buruk akhlaknya,akan membayar kebaikan istri dengan keburukan prilaku dan tindakan yang sewenang wenang.tentunya semua wanita baik yang ta’at atau awam tidak mengharapkan mendapat suami dengan watak seperti itu.tapi logika nya,bila diperlaukan secara baik pun suami yang buruk akhlak nya akan membalas dengan keburukan,bagaimana bila sang istri memperlaukan nya dengan buruk dan tak pandai menjaga hati suami nya?mungkin yang terjadi adalah “KAPAL PECAH”buruk bersanding dengan buruk,hasil nya adalah keruntuhan bangunan rumah tangga…Wal iya’udzubillah…

Selain itu wanita muslimah amatlah mudah menebak kebahagiaan yang akan dirasakan dengan limpahan kebaikan dari suami kepadanya,melalui pencermatan dari wajah nya sendiri.cobalah sesekali bercermin sebelum menyuguhkan wajah nya kepada suami,dari rona dan kondisi yang tercetak jelas di wajah anda,akan terbayang sikap apa yang akan anda terima dari suami anda.
Kamaa taraa turaa-sebagaimana anda bersikap,begitulah anda diperlakukan.
Sebagaimana anda menata wajah anda,begitu juga anda akan mendapat perlakuan.
Mungkin anda bukan type wanita muslimah yang mampu member harta kepada suami anda,karena anda bukan wanita karier dengan setumpuk kekayaan materi,tapi anda bisa member kebahagiaan yang jauh lebih nyata dengan sunggingan senyum tulus diwajah anda.

“Kamu mungkin tidak dapat menyenangkan seseorang dengan harta bendamutapi kamu bisa menyenangkan mereka dengan wajahmu yang berseri selalu”(dikeluarkan oleh Al-bazzar II/408:hadits no 1977,Abu nu’aim dalam al hilyah I:25 dan al hakim dalam al mustadrak I:124..keseluruhan dari hadits abu hurairah rodiallahuanhu dalam sanad nya terdapat Abdullah bin said al-muqburi.ia tertuduh dusta (taqribut tahdzib,biografi no.3356)lalu dishahihkan oleh al hakim sendiri&dikomentari olh adz dzahabi dgn ucapan nya:Abdullah itu perawi yg kacau”(Al-mustadrak I:124)

Sumber:http://niz4r-dakwahsalaf.blogspot.com/2010/06/ada-dirimu-diwajahku.html?zx=49d658e2cb912e7e
READ MORE - Ada Dirimu diwajahku....