Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah makan sesudah lapar berhenti sebelum kenyang
Sedangkan kita makan sebelum lapar berhenti sesudah kenyang
Demi perut
Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah menjadikan Allah sebagai Tuhan sesembahan
Sedangkan kita menjadikan Allah sebagai konsep yang harus tunduk pada anggapan
Demi akal.
Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah tersenyum melihat perbedaan Umar dan Abu Bakar
Sedangkan kita sinis terhadap sesama muslim yang tak sejalan
Demi bendera
Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah menundukkan pandangan batin dan lahirnya terhadap dunia
Sedangkan kita mendongak ke atas terheran-heran pada kehidupan dunia modern
Demi peradaban
Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah hanya seorang ummi
Sedangkan kita merasa tahu segalanya
Demi eksistensi
Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah wayang laku Al Quran
Sedangkan kita menjadi dalang yang gemar membentrokkan ayat
Demi Argumentasi
Lalu siapa yang tidak melebihi Rasul ?
Yaitu orang-orang yang kata-kata dan pikirannya telah menjelma menjadi keringat
Ia bergulat hebat ke dalam diri sendiri membuktikan apa yang pernah ia muntahkan
Demi kesaksian
Dialah ayatullah
Seluruh gerak hidupnya menjadi tanda adanya Allah
Yang murung akan berbahagia bila memandangnya
Yang kusut akan terurai hanya dengan mendekatinya
Ketundukan kepalanya menularkan kecerdasan terlembut
Pandangannya memancarkan keteduhan
Sentuhan tangannya begitu menghidupi sekitar
Langkah kakinya menjadi panduan jalan ruhani
Bagaimanakah menemuinya ?
Ia hanya dapat ditemui oleh manusia yang mau mensucikan jiwa
Ia bukan Khidir ataupun siapa saja
Ia hanyalah pantulan cipratan ruh tiap pribadi
Inilah rahasia diri
Seketika akan busuk bila terucap keluar
Ia harus tetap terbungkus rapat layaknya organ tubuh
Menjadi permata surga tersembunyi
Benar adanya nirwana tak dapat dibayangkan
Karena ia takkan pernah sampai dengan cerita
Pintunya hanya terbuka dengan kerendahan hati
Tawadhu
Ia adalah perwujudan dada yang tersungkur
Air matanya menggenangi bumi
Menjadi berkah hidup kaum terbuang
Merubah bau anyir menjadi wewangian surga
Kun ! telunjuknya begitu kekar
Menyorong generasi bilal menjadi orang yang paling berhak berdiri di atas Ka'batullah
Mengumandangkan adzan
Memaksa kita wajib mendengarnya................!!!
Kalau Rasulullah makan sesudah lapar berhenti sebelum kenyang
Sedangkan kita makan sebelum lapar berhenti sesudah kenyang
Demi perut
Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah menjadikan Allah sebagai Tuhan sesembahan
Sedangkan kita menjadikan Allah sebagai konsep yang harus tunduk pada anggapan
Demi akal.
Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah tersenyum melihat perbedaan Umar dan Abu Bakar
Sedangkan kita sinis terhadap sesama muslim yang tak sejalan
Demi bendera
Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah menundukkan pandangan batin dan lahirnya terhadap dunia
Sedangkan kita mendongak ke atas terheran-heran pada kehidupan dunia modern
Demi peradaban
Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah hanya seorang ummi
Sedangkan kita merasa tahu segalanya
Demi eksistensi
Siapa bilang kita tidak melebihi Rasul
Kalau Rasulullah wayang laku Al Quran
Sedangkan kita menjadi dalang yang gemar membentrokkan ayat
Demi Argumentasi
Lalu siapa yang tidak melebihi Rasul ?
Yaitu orang-orang yang kata-kata dan pikirannya telah menjelma menjadi keringat
Ia bergulat hebat ke dalam diri sendiri membuktikan apa yang pernah ia muntahkan
Demi kesaksian
Dialah ayatullah
Seluruh gerak hidupnya menjadi tanda adanya Allah
Yang murung akan berbahagia bila memandangnya
Yang kusut akan terurai hanya dengan mendekatinya
Ketundukan kepalanya menularkan kecerdasan terlembut
Pandangannya memancarkan keteduhan
Sentuhan tangannya begitu menghidupi sekitar
Langkah kakinya menjadi panduan jalan ruhani
Bagaimanakah menemuinya ?
Ia hanya dapat ditemui oleh manusia yang mau mensucikan jiwa
Ia bukan Khidir ataupun siapa saja
Ia hanyalah pantulan cipratan ruh tiap pribadi
Inilah rahasia diri
Seketika akan busuk bila terucap keluar
Ia harus tetap terbungkus rapat layaknya organ tubuh
Menjadi permata surga tersembunyi
Benar adanya nirwana tak dapat dibayangkan
Karena ia takkan pernah sampai dengan cerita
Pintunya hanya terbuka dengan kerendahan hati
Tawadhu
Ia adalah perwujudan dada yang tersungkur
Air matanya menggenangi bumi
Menjadi berkah hidup kaum terbuang
Merubah bau anyir menjadi wewangian surga
Kun ! telunjuknya begitu kekar
Menyorong generasi bilal menjadi orang yang paling berhak berdiri di atas Ka'batullah
Mengumandangkan adzan
Memaksa kita wajib mendengarnya..............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar