Kamis, 06 Mei 2010

Jangan marah..!!

Islam adalah Agama yg sempurna / meliput segala aspek kehidupan.
Tiada kebaikan kecuali diperintahkan / di anjurkan dalam Islam dan Tiada keburukan kecuali dicegah dalam Islam. termasuk di antaranya adalah MARAH..!!

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَب

Dari Abu Hurairah Rodhiallahu 'anhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhori )

Rosulullah mengulang nasehatnya “Jangan marah!” sampai dua kali, hal ini menunjukkan betapa diperhatikannya marah ini dalam Islam.

Rosululloh juga bersabda:" barang siapa yang meredam amarahnya sementara dia mampu meluapkanya maka Alloh akan memanggilnya di hari kiamat diatas kepala makhluk (dengan kemuliaan) sehingga di suruhnya memilih khurun "in (bidadari) yang di kehendakinya".

Marah adalah hal yang wajar tatkala manusia tidak menyukai sesuatu yang mengganggu dan menyakitinya, bahkan Rasulullahpun pernah marah. Namun beliau adalah sebaik-baiknya orang yang dapat mengendalikan marah. Inilah nasehat beliau kepada kaum muslimin tatkala marah,

Hendaknya segera diam

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

و إذا غضب أحدكم فليسكت

Jika salah satu dari kalian marah hendaknya diam (HR Bukhori)

Berta’awudz

Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:

إذا غضب الرجل فقال : أعوذ بالله سكن غضبه

Jika seorang diantara kalian marah hendaknya dia mengatakan “A’udzubillah” (aku berlindung pada Allah) maka akan mereda kemarahannya. (dikeluarkan As Sahmy, dishahihkan Syaikh Albani rahimahullah dalam Shahih Al Jami’)

Mengganti Posisi Tubuh

Cara lain yang disyariatkan untuk meredakan kemarahan adalah mengganti posisi tubuh sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Dzar Rodhiyallahu ‘anhu

إذا غضب أحدكم و هو قائم فليجلس فإن ذهب عنه الغضب و إلا فليضطجع

Jika salah seorang diantara kalian marah sedangkan kalian dalam keadaan berdiri, hendaknya dia duduk, jika belum mereda hendaknya dia berbaring. (HR Abu Daud dan Ibnu Hibban, dishahihkan Al Albani dalam Shohih Al Jami’)

Berwudhu

Dalilnya adalah hadits berikut:

إن الغضب من الشيطان وإن الشيطان خلق من النار وإنما تطفأ النار بالماء فإذا غضب أحدكم فليتوضأ

Sesungguhnya marah itu datangnya dari syetan, dan syetan diciptakan dari api. Dan sesungguhnya api itu dapat dipadamkan dengan air. Jika salah satu diantara kalian marah hendaknya dia berwudhu’ (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Keutamaan Menahan Marah

Allah dan RasulNya telah menjanjikan buah dari kesabaran tatkala seseorang mampu menahan dan mengendalikan marah. Cukuplah janji Allah dan Rasulnya kita jadikan targhib

Mendapatkan Jannah

Dari Abu Darda’ Rodhiyallahu ‘anhu:

قال رجل لرسول الله صلى الله عليه و سلم دلني على عمل يدخلني الجنة قال رسول الله صلى الله عليه و سلم لا تغضب ولك الجنة

Seorang laki-laki berkata pada Rasulullah, ”Tunjukkan padaku sebuah amalan yang dapat memasukkanku ke surga”, Rasulullah mengatakan, “Jangan marah, maka bagimu surga” (HR. Thabrani dengan 2 jalur, salah satunya dishahih-lighoirihi-kan Al Albani)

Jauh Dari Kemarahan Allah

عن ابن عمر رضي الله عنهما أنه سأل رسول الله صلى الله عليه و سلم ما يباعدني من غضب الله عز و جل قال لا تغضب

Ibnu Umar bertanya pada Rasulullah, “Amalan apa yang dapat menjauhkanku dari kemarahan Allah?” Lantas Beliau menjawab, “Jangan marah!” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban, dihasankan Al Albani, Shohih Targhib wa Tarhib).

Dan sebagai penutup marilah kita resapi sebuah ungkapan yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

ليس الشديد بالصرعة إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب

Bukanlah seorang yang kuat itu seorang menang dalam gulat, tapi seorang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya saat marah (Muttafaqun ‘alaih)

Semoga Allah melimpahkan HidayahNya pada kita, sehingga masing-masing kita mampu menguasi diri kita tatkala marah menghinggapi hati. Washallallau ‘ala nabiyyina Muhammad, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar