Kamis, 29 Juli 2010

"Ada Hawa Permusuhan Dalam Dengki."

"Setiap hamba Allah menginginkan semua amalnya bernilai tinggi, agar ada tabungan pahala untuk kelak di hari pembalasan. Tapi tak semua hamba Allah menyadari kalau suatu saat amalnya berkurang drastis dengan satu sebab, dan sebab itu adalah kesibukan dengki yang tak pernah usai."




"Ada ciri khusus seorang mukmin dalam interaksinya dengan sesama mukmin. Itulah yang digambarkan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa sallam dengan sabda beliau; "Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi saudaranya yang dia cintai bagi dirinya."

(HR. Al-Bukhari).



Kadang ciri kekhususan itu hilang bersamaan dengan munculnya dengki.
Ia tak lagi sadar bahwa seorang mukmin punya ciri cinta. Kurang dari itu, ia tak lagi pantas menyandang posisi istimewa sebagai orang yang beriman.


Dengki bukan hanya melepas jalinan cinta antara sesama mukmin, tapi lebih dari itu dengki juga memunculkan hawa permusuhan.

Ada jarak bathin ketika dua hamba Allah yg dijangkiti dengki itu bertemu.

1.
Tatapan menjadi penelusuran sebuah kecurigaan,

2.
Senyum menjadi basa-basi hambar.

Astaghfirullah hal adzim, Naudzubillah!.





Bahkan, panasnya permusuhan sudah sangat terasa hanya karena nama orang yang didengki disebut orang. Terlebih ketika penyebutan berkenaan dengan keistimewaan atau kemuliaan. Dengki langsung menggiring hati dan fikiran secara optimal mengolah reaksi. Saat itu, tak ada setitik kebaikan pun terlihat dari kacamata dengki. Semuanya buruk!.


Alangkah Indahnya hidup tanpa dengki.
Siang menggairahkan fisik untuk berkarya,
dan malam mententramkan hati untuk lelap beristirahat.


Sungguh Indah nasehat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam buat generasi penerus beliau;


"Janganlah kalian saling mendengki, saling memfitnah
(untuk suatu persaingan yang tidak sehat), saling membenci, saling memusuhi dan jangan pula saling menelikung transaksi orang lain. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.
Seorang muslim adalah saudara muslimnya yang lain, ia tidak mendzaliminya, tidak mempermalukannya, tidak mendustakannya, dan tidak pula melecehkannya. Taqwa adalah tempatnya di sini - seraya Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa sallam menunjuk ke dadanya tiga kali."

(HR. Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu).


Subhanallah !



Allaahumma Shalli 'alaa Muhammadin Wa 'alaa aali Muhammadin wabaarik Wa sallim aj'main.


"Yaa Allah, limpahkanlah Rahmat, berkah dan salam kepada Nabi Muhammad, dan kepada keluarga Nabi Muhammad serta sahabat."


" Yaa Allah berikan kepada kami kebaikan dunia dan akhirat, dan mudahkanlah kepada kami kesulitan-kesulitan dunia dan akhirat dengan kebenaran Al-Qur'an dan kebenaran Nabi Muhammad dan seluruh keluarga beserta sahabatnya, Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas Segala sesuatu."



Aamiin Yaa Rabbbal Alamiin.





"Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah tentu diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya Rezeki dari 'pintu' yang tidak diduga-duga olehnya. Barang siapa yang bertawaqqal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Bahkan sesungguhnya Allah pelaksana semua peraturan-Nya. Dan Allah Allah juga telah menjadikan segala-galanya serba berukuran."

"Cukup berdosa orang yang diingatkan agar bertaqwa kepada Allah, dia marah."
(HR. Ath-Thabrani).

Dan sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati."(HR. Ahmad dan Tirmidzi).

"Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi orang yang bahagia. Tapi bagi yang beriman Waktu itu adalah bagaikan sebuah pedang, apabila tidak bisa memanfaatkannya, maka pedang itu sendiri yang akan menebas lehernya...."

Oleh karena itu, mumpung masih
ada waktu dan kesempatan,

Saya beserta keluarga mohon maaf lahir & bathin, atas segala kesalahan yang saya perbuat kepada sahabat, ibu-ibu dan bapak-bapak, seiring itu pula saya mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan, semoga kita bertemu di bulan Suci yang penuh berkah ini, Aamiin Yaa Rabbal Alamiin, ^_^.



Hyperlink ke Facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar